Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misi Luar Angkasa

Meteorit Sebabkan Kebocoran Kapsul Soyuz

Foto : AFP/NASA

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terlihat dari jauh dari SpaceX Crew Dragon sebelum wahana berawak itu merapat pada April 2021 lalu. Pada Kamis (15/12), para teknisi di ISS telah memeriksa kebocoran sistem pendingin pada kapsul berawak Soyuz yang menempel pada ISS yang mungkin disebabkan oleh tabrakan mikrometeorit.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Para teknisi Russia dan NASA pada Kamis (15/12) sedang memeriksa kebocoran sistem pendingin pada kapsul berawak Soyuz yang menempel pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang mungkin disebabkan oleh tabrakan mikrometeorit.

Foto-foto dramatis NASA TV menunjukkan partikel-partikel berwarna putih yang mirip kepingan salju mengalir keluar dari bagian belakang kapal selama berjam-jam.

Kebocoran sistem pendingin itu menyebabkan pembatalan agenda kegiatan di luar kendaraan antariksa (spacewalk) oleh astronot pada menit-menit terakhir, yang semula akan dilakukan dua kosmonot Russia pada Rabu (14/12), sekaligus berpotensi mempengaruhi penerbangan pulang tiga anggota kru ke Bumi.

Perusahaan luar angkasa Russia, Roscosmos, dan badan antariksa AS mengatakan bahwa kebocoran pada pesawat ruang angkasa Soyuz MS-22 tidak menimbulkan bahaya bagi astronot dan kosmonot di ISS.

"Para awak pesawat di stasiun luar angkasa itu aman dan tidak berada dalam bahaya selama kebocoran itu terjadi," kata NASA.

Badan antariksa itu mengatakan, tim darat sedang mengevaluasi kemungkinan dampak insiden ini terhadap integritas pesawat antariksa Soyuz.

"NASA dan Roscosmos akan terus bekerja sama untuk menentukan tindakan selanjutnya," kata NASA.

Kantor beritaTASSyang mengutip keterangan dari Sergei Krikalev, mantan kosmonot yang memimpin program penerbangan antariksa berawak bagi Roscosmos, mengatakan bahwa kebocoran itu mungkin disebabkan oleh meteorit kecil yang menghantam Soyuz MS-22.

"Penyebab kebocoran itu mungkin sebuah mikrometeorit yang memasuki radiator," laporTASSmengutip pernyataan dari Krikalev. "Kemungkinan konsekuensinya yaitu perubahan sistem temperatur," imbuh dia.

"Tidak ada perubahan lain dalam parameter telemetri yang terdeteksi, baik di pesawat ruang angkasa Soyuz maupun stasiun (ISS) di segmen Russia ataupun Amerika," kata Krikalev.

NASA kemudian menambahkan bahwa kru di stasiun tersebut menyelesaikan tugasnya secara normal pada Kamis, termasuk mengkonfigurasi alat sebelum rencana perjalanan luar angkasa AS pada Senin (19/12).

Kerja Sama Langka

Soyuz MS-22 menerbangkan kosmonot Russia, Sergei Prokopyev, Dmitry Petelin, serta astronot NASA Frank Rubio ke ISS pada September lalu. Kapsul berawak ini dijadwalkan akan membawa mereka kembali ke Bumi pada Maret dan kapsul berawak lain harus dikirim ke ISS jika Soyuz MS-22 mengalami kerusakan.

Saat ini ada empat astronot dan kosmonot lain di stasiun luar angkasa selain Rubio, Prokopyev, dan Petelin. Astronot NASA Josh Cassada dan Nicole Mann, astronot Jepang Koichi Wakata dan kosmonot Russia Anna Kikina diterbangkan ke ISS pada Oktober dengan pesawat luar angkasa SpaceX.

Luar angkasa telah menjadi contoh kerja sama yang langka antara Moskwa dan Washington DC setelah dimulainya serangan Russia ke Ukraina pada Februari lalu dan sanksi Barat terhadap Russia yang merusak hubungan antara kedua negara.

ISS diluncurkan pada 1998 pada saat kerja sama AS-Russia meningkat setelah kompetisi eksplorasi luar angkasa mereka selama Perang Dingin.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top