![Mesti Perkuat Manufaktur untuk Jaga Pertumbuhan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpw_v8_1_resized.jpg)
Mesti Perkuat Manufaktur untuk Jaga Pertumbuhan
![Mesti Perkuat Manufaktur untuk Jaga Pertumbuhan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpw_v8_1_resized.jpg)
Investasi yang dimaksud adalah Penanaman Modal Asing (PMA) + Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Terkait dengan penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB, Lana menekankan yang perlu menjadi perhatian adalah pertumbuhan sektor manufaktur yang melambat. "Jadi bukan pada persentase kontribusi terhadap PDB saja yang perlu diwaspadai."
Menurut dia, banyak hal yang membuat daya saing industri nasional tidak solid. Masalah terbesar, bukan berasal dari pelaku usahanya, namun lingkungan bisnis yang menciptakan biaya tinggi.
"Beberapa faktor yang membuat biaya produksi mahal adalah aspek non-teknis seperti pungli, macet, kadang ada bajing loncat. Biaya itu bisa mencapai 10 persen dari biaya produksi," tukas Lana.
Momentum Pertumbuhan
Sementara itu, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memandang Indonesia memiliki peluang dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan sambil menjaga stabilitas keuangan. Salah satu kebijakan yang diperlukan adalah bagaimana mendorong sektor manufaktur.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya