Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mesin Parpol tak Optimal

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Analisis menguatkan posisi Jokowi bisa terpilih lagi menjadi presiden kecuali ada faktor X yang muncul sebagai alternatif seperti poros ketiga. Pilihan ketiga agak sulit melihat ego partai politik (parpol) masih terjebak kepada figur ketua partai yang menentukan pilihan bukan pada kebutuhan rakyat. Hal ini menyebabkan betapa sulit parpol menentukan lawan Jokowi. Apa pun yang terjadi pada pilkada serentak 27 Juni sebenarnya tidak banyak mengubah peta kekuataan politik karena sebenarnya mesin partai tidak optimal seperti selama ini dihembuskan di masyarakat.

Era pilkada orientasi pada kemampuan individu daripada roda mesin partai karena rezim pilkada lebih dominan kemampuan figur dibanding mesin parpol. Untuk membaca hasil pilkada ini bisa mengikuti teori marketing politik yang lebih mengandalkan kepopuleran calon di mata rakyat daripada kemampuan birokrasi dan manajemen. Sebab dalam study marketing politik individu di-branding dengan metode-metode pemasaran bisnis, sehingah produk bisa layak jual.

Sosok yang ditampilkan berorientasi kemampuan individu dalam menyakinkan pemilih. Peranan parpol kurang optimal, akhirnya partai hanya kendaraan yang dibeli dengan mahar. Hal ini terjadi akibat sistem politik yang demokrasi liberal, tanpa diimbangi kesadaran rakyat menjadi pemilih rasional.

Orientasi
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top