Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Masyarakat Hindu Mengusung Pratima ke Pantai

Menyucikan Diri Melalui Upacara Melasti Jelang Hari Nyepi di Bali

Foto : istimewa

Ribuan Umat Hindu mengarak benda-benda sakral untuk disucikan dalam upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 di Pantai Purnama, Gianyar, Bali, Minggu (6/3/2016). Umat Hindu menggelar ritual Melasti hampir di seluruh kawasan pantai, danau dan sungai di Bali untuk penyucian diri dan alam semesta agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 dapat berjalan hening serta damai.

A   A   A   Pengaturan Font

Pratima yang sudah diletakkan menghadap pantai kemudian dipersembahkan sesajen (banten) dengan sebagaimana mestinya yang dipimpin oleh pemangku atau sulinggih.

Seusai menghaturkan sesajen tersebut, dilanjutkan dengan mengambil air laut untuk disucikan yang akan diring ke pura desa masing-masing desa pakraman nantinya.

Upacara menghaturkan sesajen dan nunas tirta di laut telah usai dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan acara persembahyangan bersama. Lalu para pemangku akan menyiratkan (membagikan) air suci untuk diminum sebanyak tiga kali dan memberikan bija (beras yang dibasahi oleh air suci) untuk diletakkan pada dahi setiap umat Hindu yang datang.

Dengan berakhirnya acara nunas tirta dan bija setelah persembahyangan, maka berakhir pula upacara pemelastian yang dilakukan oleh umat Hindu di pantai.

"Biasanya terdapat beberapa perwakilan dari tiap banjar mengusung pratima-pratima yang ada, menyucikan ke pantai/segara dengan menghaturkan sesajen meminta pengelukadan, peleburan, sekaligus nunas (meminta) tirta amerta sanjiwani. Setelah upacara pembersihan dan nunas tirta amerta dilakukan, pratima diiring dan malingga kembali di bale agung," ungkap Nyoman Suwija yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas PGRI Mahadewa Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top