Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyehatkan Anak-anak untuk Mengisi Peringatan HAN

Foto : ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat

Tim Audit Penanganan Stunting 2024 di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Senin (15/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Anak-anak akan menjadi penerus bangsa, maka mereka harus benar-benar dijaga kesehatannya. Sebab kesehatan anak menjadi dasar kualitas sumber daya unggul. Untuk itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat memaknai Hari Anak Nasional (HAN) 2024 sebagai momentum bersama untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat dan mencegah angka stunting .

"Hari Anak merupakan momen penting yang mengingatkan kita bahwa anak selain penerus keluarga juga generasi penerus bangsa," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, Selasa (23/7). Karena itu, dia mengingatkan perlunya menghormati dan melindungi serta memenuhi hak anak-anak. Mereka menjadi kunci kemajuan keluarga dan bangsa di masa depan.

Dalam penurunan angka stunting, Pemerintah Kota Jakarta Pusat melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting telah melakukan aksi konvergensi intervensi (percepatan layanan) stunting mulai 2021. Tindakan spesifik bidang kesehatan antara lain pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri secara rutin di sekolah dan pelaksanaan skrining anemia sesrta pengobatan yang terindikasi.

Selain itu, pelayanan skrining dan edukasi kesehatan kepada calon pengantin di Puskesmas serta pemeriksaan ibu hamil secara terpadu. Lalu, pemberian tablet tambah darah dan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK). Selanjutnya, pemantauan tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi dasar lengkap, dan pelaksanaan kelas Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Posyandu.

Kemudian, pemberian vitamin A kepada balita di Posyandu dan makanan tambahan bagi balita yang kurang berat badan, gizi kurang, serta pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) bagi balita stunting. Sedangkan intervensi bidang nonkesehatan yang dilakukan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat antara lain pemberian pangan olahan ikan.

Lalu pemberian jaminan sosial bagi balita stunting yang masuk dalam sasaran dan edukasi pola asuh kepada sasaran.

Jakarta Pusat juga melaksanakan program Jakarta Bergerak Atasi Stunting (Jakarta Beraksi) melalui bantuan CSR kepada balita stunting dan kurang gizi dalam untuk memenuhi kebutuhan gizi primer.

Adapun upaya yang dilakukan Jakarta Pusat terkait bidang kesehatan antara lain edukasi keluarga seperti pemberian ASI eksklusif bagi bayi 0-6 bulan, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di Posyandu. Selanjutnya, skrining kesehatan usia sekolah, pemberian vitamin A, vaksinasi, pemberian PMT dan rujukan bagi balita yang bermasalah gizi.

"Selain itu, ada juga penyediaan area bermain serta sarana disabilitas anak berkebutuhan khusus di fasilitas kesehatan," ujar Rismasari. Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting Juli 2024, data balita stunting yang telah tervalidasi sebanyak 1.000.

Rismasari menyebutkan, orang tua merupakan percontohan bagi anak. Anak akan meniru yang dilakukan orang tuanya. Maka, ayah ibu harus perlu memperlihatkan tindakan positif. Contohnya, rajin olahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta mendengarkan pendapat anak. "Memberikan pesan melalui perbuatan akan lebih berkesan bagi anak daripada sekadar perintah atau omelan," kata Rismasari. Dengan menyehatkan, semoga anak menjadi SDM unggul.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top