Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyedihkan! Ukraina Sampai Begini Demi Bisa Mengevakuasi Warganya Meninggalkan Mariupol yang Berkecamuk

Foto : REUTERS/Alexander Ermochenko

Penduduk Setempat Membawa Barang-barang Melewati sebuah Bangunan yang Hancur Selama Konflik Ukraina-Rusia di Mariupol.

A   A   A   Pengaturan Font

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengungkapkan Ukraina telah mencapai kesepakatan awal dengan Rusia untuk membentuk koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi wanita, anak-anak dan orang tua dari kota Mariupol yang dikepung pasukan Rusia pada Rabu (20/4).

"Kami berhasil menyepakati koridor kemanusiaan untuk wanita, anak-anak, dan orang tua sebelumnya," tulisnya di Facebook.

Kesepakatan ini menjadi kabar baik setelah kesepakatan yang dibangun kedua negara untuk membuat koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk meninggalkan Mariupol gagal pada 5 Maret. Sejak saat itu, berbagai upaya serupa juga berulang kali gagal ketika masing-masing pihak saling menyalahkan satu sama lain.

"Mengingat situasi bencana kemanusiaan di Mariupol, di sinilah kami akan memfokuskan upaya kami hari ini," tambahnya.

Ukraina rencananya akan mengirim 90 bus untuk mengevakuasi 6.000 warga sipil di Mariupol. Namun, Vereshchuk mewanti-wanti ketegangan antara militer Ukraina dan Rusia kemungkinan dapat menyebabkan rencana koridor kemanusiaan berubah sewaktu-waktu.

"Mengingat situasi keamanan yang sangat sulit, perubahan dapat terjadi selama aksi koridor. Jadi, ikuti pesan resmi terkait," katanya.

Otoritas setempat Ukraina seperti yang dilaporkan Reuters mengatakan ribuan orang telah tewas dalam pengepungan Mariupol dan kota pelabuhan di Laut Azov telah hancur.

Namun Rusia membantah pihaknya menargetkan warga sipil dalam apa yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus di Ukraina yang bertujuan untuk demiliterisasi Ukraina dan membasmi nasionalis berbahaya.

Pada hari yang sama, Rusia kembali memberikan ultimatum baru bagi para pejuang Ukraina yang bertahan di Mariupol untuk menyerah pada Rabu sore. Ribuan tentara Rusia yang didukung oleh artileri dan serangan roket berusaha untuk maju dalam Pertempuran Donbas, sebagai upaya terakhir oleh Rusia untuk merebut dua provinsi timur yang diklaimnya atas nama separatis.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top