Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyampaikan Kebenaran Firman Allah dengan Cerita Lisan

A   A   A   Pengaturan Font

Penulis buku ini lalu menyajikan Firman Allah lewat cerita lisan. Ini sudah dilakukan bertahun-tahun di berbagai kesempatan di banyak negara dan sukses. Banyak umat mudah mengingat pesan yang disampaikan. Formula tersebut berangkat dari fakta pengaruh teknologi tadi, kecenderungan masyarakat, dan kekuatan yang tersimpan dalam cerita. "Cerita itu memiliki kekuatan. Cerita menggugah imajinasi, dan siap diulang-ulang," kata Dr Felicity, Pemimpin Gereja Rumah (hlm vi).

Separuh orang dewasa di Amerika hanya bisa membaca bahan cetakan paling dasar. Hanya sepertiga penduduk pembaca cakap karena lulusan perguruan tinggi. Kendati demikian, secara umum, mereka lebih peka mendengarkan secara lisan. Lebihlebih generasi milenial.

Dengan kata lain, negara-negara selain Amerika sepeti Indonesia dengan tingkat literasi jauh di bawah, lebih layak lagi menggunakan teknik cerita lisan dalam menyampaikan Firman Allah. Hal demikian pernah diaplikasikan pada suku Mouk di Papua Nugini dengan hasil menggembirakan. "Orang Mouk begitu asyik mendengarkan cerita-cerita dan maknanya. Mereka sampai lupa makan dan tidur. Mereka memanfaatkan setiap bangun untuk membicarakan pesan dan mendengarkannya berulang-ulang," kata penulis buku ini (hlm 39).

Pada dasarnya, terobosan buku ini tidak baru. Ribuan tahun lalu, Yesus sudah melakukannya. Bahkan, Allah sendiri menyampaikan Firman-Nya lewat cerita. Lebih dari separuh isi Alkitab berupa cerita. Allah sudah menuliskan sedemikian rupa sehingga 90 persen lebih orang-orang pada zaman Alkitab yang bukan pembaca, dapat mengingatnya.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Metode buku ini hanya mencontoh dan memodifikasi sesuai dengan zaman serta dilengkapi sarana mutakhir yang lebih audible, visible, dan touchable. "Bercerita yang kami maksudkan di sini adalah seluruh proses komunikasi lisan dan visual yang meliputi presentasi narasi, dialog, interpretasi, aplikasi, drama, sserta lagu," kata penulis buku ini (hlm 11).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top