Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menuju Bebas dari BABS, Pemkot Surabaya Menyiapkan 11 Ribu Titik Pengerjaan Jamban

Foto : Istimewa

Pemaparan strategi dalam upaya percepatan bebas BABS oleh Sekda Kota Surabaya Ikhsan, Selasa (14/3).

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan 11 ribu titik pengerjaan jamban, sebagai upaya bebas dalam penuntasan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan, mengatakan, pengerjaan tersebut terbagi menjadi dua, yakni 8 ribu titik pengerjaan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya dan 3 ribudiantaranya dilakukan oleh Baznas Surabaya.

"Tahun ini di Surabaya ada 11.000 yang kita siapkan untuk pembangunan jamban di masyarakat, karena memang masih ada warga kita yang masih belum punya jamban. Sampai bulan Februari dan Maret ini, sudah 4.000 pengerjaan yang selesai," ujarnya.

Karenanya, Ikhsan menerangkan dalam penuntasan BABS di Kota Surabaya, seluruh elemen di Kota Pahlawan turut terlibat. Hal ini sebagaimana dengan budaya gotong-royong yang terus dilestarikan oleh Wali Kota Eri. Bahkan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai program kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara gratis, salah satunya bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

"Insya Allah target kita tahun ini Surabaya sudah bebas dari BABS, tentunya ini mengubah perilaku masyarakat agar bisa menerapkan pola hidup sehat. Pendekatan di lapangan juga sudah dilakukan terutama oleh kecamatan, kelurahan, dan Kader Surabaya Sehat (KSH)," terangnya.

Lebih lanjut, ia mengaku bahwa peran aktif dan kesadaran masyarakat terhadap kepeduliannya dalam lingkungan terus meningkat. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) itulah yang diapresiasi oleh Tim Verifikasi ODF Pemprov Jatim.

"Justru yang hebat adalah masyarakat yang mau peduli dengan lingkungannya. Alhamdulilah, seperti yang disampaikan Pak wali kota kalau Pemkot Surabaya tidak bisa bergerak sendiri, maka dibutuhkan gotong-royong bersama masyarakat hingga perusahaan untuk membantu menyelesaikan permasalahan," ungkapnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top