Menu Rendah Sampah Jadi Tren Industri Kuliner
Managing Director UFS Gemita Pasaribu dalam konferensi pers Future Menu 2024 di Jakarta pada hari Senin (4/11). Para acara dipaparkan panduan baru tren kuliner yang berkembang sepanjang tahun.
Foto: Koran Jakarta/Haryo BronoJAKARTA - Setelah diluncurkan secara global, Future Menu 2024 memaparkan panduan baru tren kuliner yang berkembang sepanjang tahun. Tahun ini dipaparkan lima tren kuliner di dunia, dan dua diantaranya merupakan tren yang berkembang di Indonesia.
“Future Menu 2024 menawarkan wawasan penting bagi pelaku bisnis di industri makanan dan minuman, terutama sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HORECA),” kata Managing Director Unilever Food Solutions (UFS) Indonesia Gemita Pasaribu dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Senin (4/11).
Secara global, UFS menghadirkan delapan tren yang kelima diantaranya diidentifikasi sebagai tren yang relevan dengan budaya kuliner di Indonesia, yaitu Flavor Shock, Low-Waste Menu, Modernized Comfort Food, The New Sharing dan Feel-Good Food atau Kejutan Rasa, Menu Rendah Sampah, Makanan Nyaman yang Dimodernisasi, Cara Berbagi Baru, dan Makanan Lezat. Diantara kelima tren tersebut, terdapat dua tren yang menjadi warna baru tahun ini.
Gemita menerangkan, sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku industri kuliner di Indonesia untuk mengikuti tren UFS menghadirkan Future Menu 2024. Hal yang disampaikan mencakup laporan tren kuliner mulai dari tren bahan-bahan populer, teknik memasak terbaru, hingga menu inspiratif untuk membantu para pelaku bisnis menghadirkan pengalaman kuliner yang unik dan relevan dengan kebutuhan konsumen.
“Kami telah menyesuaikan tren ini dengan pendekatan lokal agar pelaku bisnis di Indonesia dapat lebih relevan dalam berinovasi. Dengan tetap mempertahankan kekayaan cita rasa dan budaya kuliner, kami mendorong para chef dan para pemilik usaha untuk memanfaatkan sumber daya Indonesia yang kaya akan keberagaman, dan mengeksplorasi teknik memasak yang lebih kreatif,” ujarnya
Saat ini, industri kuliner berkembang pesat secara global, termasuk di Indonesia dengan perkiraan peningkatan sebanyak 10 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, seperti inovasi teknologi yang semakin canggih sampai tren kuliner baru yang terus bermunculan.
Kondisi ini menuntut pelaku usaha untuk selalu beradaptasi dan berinovasi guna menghadapi persaingan yang ketat. Dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap variasi menu, bahan, dan pengalaman bersantap yang lebih unik, industri kuliner di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menciptakan peluang baru.
Oleh sebab itu, Future Menu 2024 hadir sebagai solusi dari UFS untuk menyediakan laporan yang menyeluruh bagi para pelaku bisnis kuliner di Indonesia dengan akses yang mudah. Dalam proses pengembangannya, Future Menu 2024 melibatkan lebih dari 1.600 chef profesional dan didukung oleh sumber-sumber terkemuka seperti Kantar dan Firmenich.
“Laporan ini juga memperkaya analisis media sosial, yang mencakup lebih dari 56.000 kata kunci dan 2 miliar pencarian di 21 negara, memberi gambaran jelas mengenai preferensi konsumen di berbagai pasar global,” kata Gemita.
Berdasarkan hal tersebut, Future menu 2024 mencakup lima tren yang cocok dengan budaya lokal, dimana dua di antaranya, Flavor Shock atau Kejutan Rasa dan Low-Waste Menu atau Menu Rendah Sampai, menjadi tren terbaru tahun ini.
Flavor Shock mengeksplorasi rasa yang mengejutkan melalui kombinasi bahan yang tak terduga. Sebuah survei oleh WGSN menunjukkan bahwa konsumen muda di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, tertarik mencoba variasi rasa yang unik dan tidak biasa.
Penelitian dari Innova Market Insights juga mendukung temuan ini, dimana konsumen Indonesia semakin mengutamakan pengalaman kuliner yang lebih kompleks dan berkesan. Fenomena ini tercermin melalui bagaimana generasi muda membagikan pengalaman kuliner mereka di media sosial, menciptakan tren viral yang menarik secara rasa dan visual.
Chef Andry Susanto, selaku chef dan pemilik restoran Oma Elly, mengatakan, di tengah kemajuan teknologi dan media sosial, banyak kreator konten yang berperan sebagai pengulas makanan (food reviewer). Mereka dinilai menjadi bagian penting untuk mengedukasi konsumen Indonesia.
“Seperti yang kita ketahui bersama, konsumen Indonesia saat ini sudah sangat kritis, sehingga menuntut hidangan dan pengalaman kuliner yang bertaraf internasional. Oleh sebab itu, kami sebagai chef dan juga pelaku bisnis harus terus meningkatkan kualitas kami,” ucapnya.
Salah satu kreasi inspiratif dari Future Menu 2024 adalah Iga Bakar Betutu. Pada hidangan ini, UFS ingin meningkatkan format hidangan ayam betutu dengan konsep east meet west. Menu ini hadir dengan paduan rasa asam dan pedas dari iga bakar yang dimarinasi dengan rempah khas betutu Bali, disajikan dengan Claypot.
Namun, yang membuat ini semakin relevan dengan tren Flavor Shock yaitu hidangan ini disajikan bersama sambal dengan gabungan tomat, nanas muda, jeruk bali dan cabai, sehingga jika digabungkan dengan iga bakarnya akan menghasilkan ledakan rasa yang unik.
Sedangkan tren Low-Waste Menu menitikberatkan pada pemanfaatan bahan makanan secara maksimal untuk menciptakan menu yang lezat sekaligus mendukung keberlanjutan. Hal ini juga didukung oleh budaya pengurangan limbah pangan yang secara tidak langsung telah menjadi bagian dari budaya kuliner lokal.
“Banyak masakan tradisional Indonesia yang menggunakan bahan-bahan bukan dari bagian utama atau secondary cut, seperti sop kaki kambing, sop balungan, soto babat, dan lainnya,” katanya.
Lewat Future Menu kali ini, Tim Chef Unilever Food Solutions, mengkreasikan hidangan yang lebih modern yang terinspirasi dari tren Low-Waste Menu, yaitu Sop Ikan Kuah Putih. Hidangan ini menggunakan seluruh bagian ikan kakap, memadukan cream soup dari tulang ikan yang creamy dan gurih, dengan pan seared pempek lenjer ikan kakap dan kulit ikan kakap goreng yang renyah. Adapun beberapa rekomendasi produk untuk membuat hidangan ini adalah Knorr Mashed Potato, Knorr Soup Base, dan Knorr Chicken Powder.
Tren Modernized Comfort Food masih menjadi tren di kalangan masyarakat. Tren ini merupakan transformasi hidangan klasik yang telah menjadi favorit banyak orang, namun dihadirkan dengan cara yang lebih inovatif tanpa mengubah rasanya yang otentik. Lewat tren ini, UFS memberikan insight kepada para chef dan pelaku bisnis kuliner untuk melakukan inovasi dengan menggunakan bahan-bahan baru dan teknik memasak yang modern.
Salah satu hidangan dari tren ini adalah Ubi Ungu Brulee. Jika hidangan Ubi Ungu biasanya dikukus, kali ini Tim Chef Unilever Food Solutions ingin menambah nilai pada hidangan ini agar menjadi lebih menarik. Ubi Ungu dipanggang dengan topping Crème Brulee Salted Egg. Dengan teknik creme brulee, hidangan ini akan memberikan lapisan karamel yang renyah bercampur dengan tekstur lembut dengan perpaduan asin dan manis di dalamnya
“Hidangan ini menggunakan Knorr Golden Salted Egg untuk memberikan rasa salted egg yang khas untuk menyeimbangkan rasa manis dari ubi ungu dan whipping cream,” kata Andry.
Tren The New Sharing juga masih menjadi tren yang bertahan. Di Indonesia sendiri, tren ini sangat relevan dengan budaya lokal yang kental dengan kebersamaan. Tren ini tidak hanya menggambarkan kebersamaan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengenalkan berbagai rasa dalam satu hidangan.
Salah satu contoh menu yang di hadirkan adalah Cireng Bumbu Soto. Cireng diolah dengan bumbu soto yang memberikan sensasi gurih dengan tekstur yang renyah di luar dan kenyal di dalam. Cireng disajikan dengan saus kacang lembut yang sedikit pedas serta taburan koya kacang. Rasa gurih dari soto sangat cocok dengan tekstur dari cireng, menghasilkan kombinasi yang memanjakan lidah.
Tren terakhir yang masih menjadi juara pada tahun ini adalah Feel Good Food. Saat ini, konsumen tidak hanya menginginkan makanan yang lezat tetapi juga sehat. Hal ini sejalan dengan riset Euromonitor International, bahwa konsumen Indonesia menunjukkan minat yang lebih besar terhadap makanan yang menyehatkan, terutama pasca pandemi.
Salah satu contoh hidangan dari tren ini adalah Fish Collagen Ramen. Sajian ramen ini memiliki nutrisi dari ikan kembung yang memiliki kandungan Omega-3 yang tinggi. Kuah kolagen ini dipadukan dengan Mie Soba sebagai pengganti karbohidrat dan juga gluten free. Kaldu dari ikan kembung ini dipadukan dengan berbagai macam rempah lokal dengan cita rasa asam, pedas, dan juga kaya akan nutrisi.
Dengan hadirnya Future Menu setiap tahunnya, Unilever Food Solutions menunjukkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kuliner di Indonesia. Future Menu 2024 memberikan inspirasi bagi para chef dan pemilik bisnis untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global yang relevan dengan kebutuhan pasar lokal.
“Kami berharap, Future Menu 2024 dapat semakin membantu pemilik usaha dan chef menciptakan menu kreatif yang menarik minat konsumen, memperkenalkan kuliner Indonesia di dalam dan luar negeri, serta menjadi kontribusi nyata dari UFS untuk mengembangkan industri kuliner di Indonesia,” tutup Gemita.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut