Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menteri PPPA: Kekerasan di Pesantren Jangan Digeneralisasi

Foto : istimewa

Kementerjan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Roadshow di Pondok Pesantren serta Deklarasi Moderasi Pesantren Ramah Anak di beberapa pesantren.

A   A   A   Pengaturan Font

"Deklarasi (pesantren ramah anak) ini tidak hanya dihafal atau diucapkan saja, mari tanamkan dalam hati untuk diimplementasikan dalam kehidupan di pesantren dan lingkungan sekitar," jelasnya.

Dia menyebut, pesantren ramah anak dan anti kekerasan amat berkontribusi dalam mewujudkan SDM Indonesia berkualitas. Satuan pendidikan, kata dia, harus ramah anak dan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Bintang menambahkan, berdasarkan data Kementerian Agama tahun 2022/2023, ada lebih dari 39.000 pesantren di Indonesia. Dia mengajak seluruh pihak, termasuk para santri, untuk terus membangun sinergi kolaborasi bersama dalam menyelesaikan hulu isu kekerasan di pesantren melalui tindakan-tindakan pencegahan.

"Saya berharap para santri bisa menjadi agen perubahan sebagai pelopor dan pelapor. Sebagai pelopor menjadi inspirasi bagi teman sebaya sebagai agen perubahan yang positif, anak-anak berkualitas, tidak hanya pintar tapi berkarakter, sehat mental dan spiritual," tandasnya.

Sekretaris Jendral MUI, Amir Syah mengajak seluruh pihak di pondok pesantren agar menumbuhkan kasih sayang, kelembutan, perkataan yang menyenangkan dan menentramkan. Jangan sampai ada perkataan yang memprovokasi, adu domba, apalagi perkataan yang melecehkan dan memfitnah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top