Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Menteri Perdagangan Amerika Serikat: Bersaing dengan Tiongkok Tidak Mudah

Foto : ISTIMEWA

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Gina Raimondo, mengatakan bahwa Washington harus berbuat leih banyak untuk melawan Tiongkok, sementara bersikeras bahwa dua ekonomi terbesar dunia itu tidak boleh saling mengisolasi.

Raimondo mengutip kekuatan AS seperti universitas-universitas Amerika, miliaran dollar AS dana pemerintah untuk semikonduktor dan penelitian, dan sekutu kuat di seluruh dunia sebagai aset saat bersaing dengan Tiongkok.

"Terlepas dari semua keunggulan ini - dan mereka banyak - bersaing secara efektif dengan Tiongkok tidak akan mudah. Ini akan membutuhkan kerja keras dan itu akan membutuhkan pekerjaan semua orang, bukan hanya pemerintah," kata Raimondo pada sebuah pidato di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Seperti dikutip dari Antara, Raimondo mengatakan Amerika Serikat "tidak mencari pemisahan ekonomi kita dengan cara apa pun dari ekonomi Tiongkok."

Dia menambahkan bahwa "teknologi canggih, yang ingin digunakan Tiongkok untuk dimasukkan ke dalam kapasitas militer ... Kami tidak akan membiarkan itu."

Amerika Serikat dan Tiongkok telah bentrok tajam dalam beberapa tahun terakhir. Raimondo memaparkan strategi mendetail untuk melawan Tiongkok dalam pidatonya.

"Kami bertujuan memperkuat sistem kontrol ekspor kami, meningkatkan rezim penyaringan investasi kami, memperkuat ketahanan rantai pasokan kami, dan mengembangkan solusi inovatif untuk melawan pemaksaan ekonomi Tiongkok dan pelanggaran hak asasi manusia," kata Raimondo.

Kedutaan Tiongkok di Washington tidak segera berkomentar. Pada Oktober, Departemen Perdagangan menerbitkan serangkaian kontrol ekspor, termasuk langkah-langkah yang secara ketat membatasi akses Tiongkok ke teknologi pembuatan cip AS, memperluas jangkauannya dalam upayanya untuk memperlambat kemajuan teknologi dan militer Beijing.

Kontrol Ekspor

Dia mengatakan terlalu lama strategi kontrol ekspor Amerika "cukup reaktif" dan telah "berfokus untuk mencegah Tiongkok memperluas kemampuan teknologinya setelah mengakses kekayaan intelektual Amerika."

Tiongkok dengan tegas menentang kontrol ekspor AS pada cip semikonduktor, dengan alasan hal itu merugikan perusahaan Tiongkok dan kepentingan komersial eksportir AS.

Raimondo mengatakan kepada wartawan pada Selasa (29/11) bahwa Amerika Serikat sedang bekerja dengan sekutu dalam pembatasan perkakas semikonduktor dan berharap mereka "akan mengambil langkah yang serupa dengan kami."

Kekhawatiran tentang Tiongkok membantu meyakinkan Kongres AS untuk menyetujui pendanaan yang besar dan kuat untuk penelitian dan manufaktur semikonduktor serta sains tingkat lanjut.

Raimondo pada September 2021 mengatakan Tiongkok mencegah maskapai penerbangan domestiknya membeli "puluhan miliar dollar AS" pesawat Boeing buatan AS. Pada September, Boeing mengatakan akan mulai memasarkan ulang beberapa jet 737 MAX yang diperuntukkan bagi pelanggan Tiongkok dengan alasan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.

Raimondo mengatakan pada Selasa (29/11) "kita perlu terus melakukan bisnis dengan Tiongkok dan perdagangan dengan Tiongkok mendukung pekerjaan Amerika."

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres menyerukan dialog dan negosiasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok mengenai perdagangan dan teknologi untuk menghindari polarisasi pasar dan ekonomi dunia.

Saat diminta mengomentari perselisihan teknologi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun antara Washington dan Beijing, Guterres mengatakan dia selalu menganjurkan perlunya pasar global dan ekonomi global yang terpadu.

"Saya sudah berkali-kali mengatakan sebisa mungkin kita harus menghindari 'dunia terbelah dua', masing-masing dengan sistem ekonomi dan perangkat aturannya sendiri, masing-masing dengan mata uang dominannya sendiri, masing-masing dengan internetnya sendiri, dan masing-masing dengan strategi teknologi serta kecerdasan buatannya sendiri dan dalam aspek-aspek lain," ujar Guterres dalam sebuah konferensi pers.

Guterres meminta dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu untuk menemukan kesepakatan mengenai perdagangan dan teknologi melalui dialog serta negosiasi untuk menghindari skenario buruk.

"Sekarang, jelas pada saat ini ada sejumlah perbedaan. Saya telah menganjurkan, baik kepada AS maupun kepada Tiongkok, terkait pentingnya dialog dan negosiasi yang serius," ucap Guterres.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top