Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Klaim Virus Covid-19 'Son of Omicron' Mendominasi di Indonesia, Kapan RI Masuk Endemi? 

Foto : Dok. BNPB

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan virus Covid-19 varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang disebut sebagai 'Omicron Siluman' atau 'Son of Omicron' telah mendominasi di wilayah Indonesia.

"Hasil genome terakhir dalam dua bulan lebih kita sudah melakukan 8.032 genome di akhir BA.2 sudah dominan di Indonesia," kata Budi dalam jumpa pers secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Selasa (15/3).

Budi juga mengatakan, kasus Covid-19 di Hong Kong, Korea Selatan, dan Inggris sempat dibahas dalam rapat terbatas. Ini dikarenakan ketiga negara tersebut mengalami lonjakan kasus yang signifikan.

"Karena terjadi kenaikan kasus yang tinggi di tiga negara tersebut, khususnya di Hong Kong terjadi peningkatan tingkat kematian yang tinggi" ujarnya.

Peningkatan angka kematian akibat Covid-19 di Hong Kong dipicu rendahnya vaksinasi lengkap untuk lansia. Bahkan, presentase vaksinasi Covid-19 bagi lansia di Hong Kong baru mencapai 26 persen.

"Dan hampir seluruh kematian yang terjadi di Hong Kong yang memenuhi RS dan kita lihat di media itu terjadi di lansia. Ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita nantinya," ucap Budi.

Karena itu, ia berharap Indonesia tidak mengalami lonjakan kasus Covid-19 lagi.

"Alhamdulillah kita tidak melihat dan mudah-mudahan tak akan melihat adanya kenaikan jumlah kasus kembali," tutur Budi.

Sebagai informasi, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 9.629 kasus per Senin (14/3). Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 5.900.124 kasus sejak awal pandemi.

Sebelumnya, pemerintah sedang menyusun roadmap untuk menuju situasi endemi Covid-19. Ini mempengaruhi kebijakan pelonggaran protokol kesehatan standar Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, pelonggaran protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker tak akan diterapkan secara bersamaan. Menurutnya, pelonggaran terhadap protokol kesehatan dinilai sesuai dengan kondisi perkembangan kasus Covid-19.

"Terkait penggunaan masker nanti kita lihat seperti apa terutama kita tidak akan melakukan pelonggaran (prokes) secara bersamaan. Artinya, pelonggaran aktivitas masyarakat ini yang kita kendorkan terlebih dahulu," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, pada Rabu (9/3).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top