Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mensos Risma Beri Atensi Pada Disabilitas Pengidap Tumor di Mojokerto

Foto : ANTARA/Indra Setiawan

Mensos Risma saat menjenguk pengidap kanker di Kota Mojokerto.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan bantuan pengobatan serta hidup layak kepada warga Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur,Oktavia Dwi Rahmadani (18) yang mengidap disabilitas intelektual sekaligus tumor uterus.

Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis, pihaknya menemukan informasi keberadaan Okta yang tinggal bersama sang kakak Septi melalui scanning media.

"Okta harus bahagia ya, kalau mau cepat sembuh harus bahagia. Okta juga bisa konsumsi daun kelor sebagai alternatif penanganan. Saat saya menjadi Wali Kota Surabaya dulu, pernah menemui kasus seperti ini dan bisa sembuh dengan bantuan konsumsi daun kelor," kata Mensos Risma.

Untuk membantu sekaligus memantau pengobatan Okta, pihaknya telah berpesan kepada Dinas Kesehatan setempat dan tim dari Kemensos untuk terus memantau kondisi kesehatan Okta dan tindak lanjut pengobatannya.

Sementara untuk kebutuhan hidup layak Okta, Kemensos melalui Sentra Margo Laras Pati memberikan bantuan atensi berupa sembako, nutrisi, perlak, pampers dewasa, kasur, sandang, alat bantu kursi roda, uang bantuan operasional perawatan untuk menunjang penanganan Okta.

Tidak hanya itu, Risma menyebutkan pihaknya juga memberikan bantuan pemberdayaan kepada Septi yang menjadi tulang punggung keluarga, berupa bantuan usaha toko kelontong di depan rumahnya serta peralatan sekolah dan mainan edukatif kepada kedua anak Septi.

Sebagai informasi, ia menerangkan Okta sejak lahir mengalami disabilitas intelektual (slow leaner) dan speach delay. Sang kakak Septi mengetahui ada benjolan di perut sebelah kanan Okta saat akan memakaikan baju seragam sekolah. Kemudian, Septi lantas memeriksakan Okta ke RS Gatoel Mojokerto.

Di sana, Okta mendapat rujukan ke rumah sakit yang lebih besar, yaitu RS Angkatan Laut Surabaya. Septi sempat berhenti membawa Okta diperiksa ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya, mengingat biaya pengobatan Okta tidak ditanggung BPJS sehingga berakibat pada penurunan kondisi kesehatannya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top