Jum'at, 17 Jan 2025, 15:09 WIB

Menpar Berharap Sentra Kerajinan Kulit Piazza Firenze Dongkrak Pariwisata Garut

Menteri Pariwisata Widiyanti (Menpar), Putri Wardhana

Foto: Dok. Istimewa

GARUT - Menteri Pariwisata Widiyanti (Menpar), Putri Wardhana berharap sentra kerajinan kulit Piazza Firenze bisa menjadi daya tarik pariwisata dan mendongkrak kunjungan wisatawan di Garut, Jawa Barat. 

Menpar Widiyanti saat menghadiri “Opening Ceremony Piazza Firenza”, di Gedung Piazza Firenza Garut, Rabu (15/1), mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Pendiri Yayasan Poppy Dharsono, Koperasi dan Pemda Garut melalui Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Garut, dalam memperkuat reputasi Garut sebagai pusat kerajinan kulit di dunia. 

“Kabupaten Garut telah lama menjadi satu pilihan pariwisata favorit di Indonesia dan terus menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini tercermin dari jumlah wisatawan yang datang dan mengeksplorasi ke Kabupaten Garut ini,” kata Widiyanti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1). 

Ia menjelaskan, hingga November 2024 jumlah wisatawan nusantara yang tercatat datang ke Jawa Barat mencapai 150 juta kunjungan, dan dari jumlah tersebut Kabupaten Garut menyumbang 3,3 juta kunjungan wisatawan. Angka tersebut menggambarkan potensi perkembangan ekonomi yang besar.

Sentra Kerajinan Kulit Piazza Firenze menurut Menpar Widiyanti tidak hanya dirancang sebagai ruang publik modern, namun juga sebagai destinasi wisata baru untuk memperkuat promosi dan mengembangkan potensi produk kulit Garut khas Sukaregang yang sudah dikenal luas hingga mancanegera. 

“Saya berharap Piazza Firenze tidak hanya menjadi tempat di mana tradisi dan inovasi tapi juga bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Garut, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat,” kata Widiyanti. 

Widiyanti juga mendukung industri fesyen dan kuliner agar terus berkembang. Menurutnya produk-produk lokal Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dengan produk luar negeri. 

“Saya mengapresiasi dan mengundang wisatawan berkunjung ke Garut untuk berbelanja produk kulit buatan Indonesia. Belanja di Indonesia aja dan jalan-jalan di Indonesia aja,” ujarnya. 

Menpar menjelaskan, fesyen dan kuliner adalah industri yang akan didukung sebagai event. 

“Kami ingin membuat event-event MICE yang mengundang wisatawan luar negeri untuk datang ke Indonesia, untuk menikmati kuliner Indonesia dan berbelanja produk-produk Indonesia,” kata Widiyanti. 

Pendiri Yayasan Poppy Dharsono, Poppy Dharsono, menyampaikan bahwa Garut memiliki warisan budaya berupa keahlian kerajinan kulit yang telah turun-menurun lebih dari 100 tahun dan menjadi daya tarik kunjungan wisata domestik maupun mancanegara. 

Sebagai bentuk inisiatif Yayasan Poppy Dharsono dan Korem 62 Tarumanagara, didukung oleh mitra developer Spinindo Group untuk membangun Garut kembali, maka dibangunlah Piazza Firenze Garut yang merupakan sentra kulit bergaya Piazza Italia melalui kerja sama dengan pengrajin kulit Garut untuk menghasilkan produk fesyen berkualitas international setara Firenze.

“Kami juga pernah mendatangkan ahli-ahli artisan kulit ternama di dunia ke sini untuk melatih agar meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan,” kata Poppy. 

Terdapat total 56 kios yang ditempati para pengrajin kulit yang telah dikurasi di antaranya kios Food and Beverages yang ada di Piazza Firenze. 

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan: