Menlu AS Kecam Aktivitas 'Rahasia' Media RT Milik Russia
Menlu AS Antony Blinken.
Foto: BBC/Getty ImagesWASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Jumat (13/9) menuduh media RussiaRT sebagai "tangan de facto dari aparat intelijen Russia" yang digunakan untuk melawan negara-negara di seluruh dunia.
"Kami tahu bahwa RT memiliki kemampuan siber dan terlibat dalam operasi pengaruh informasi rahasia serta pengadaan militer," kata Blinken kepada wartawan.
"Senjata disinformasi Russia untuk menumbangkan dan mempolarisasi masyarakat yang bebas dan terbuka meluas ke setiap bagian dunia," kata Blinken.
"Kami mendesak setiap sekutu, setiap mitra, untuk mulai memperlakukan aktivitas RT sebagaimana mereka memperlakukan aktivitas intelijen Russia lainnya di dalam wilayah perbatasan mereka," imbuhnya. Ia menyambut baik inisiatif semacam itu yang dilakukan bersama oleh AS, Inggris, dan Kanada.
Awal bulan ini, otoritas AS mengumumkan serangkaian tindakan termasuk sanksi dan potensi penuntutan yang menargetkanmedia Russiaatas dugaan upaya mencampuri pemilu Amerika tahun ini.
Departemen Luar Negeri saat itu memberlakukan pembatasan visa yang mempengaruhi kelompok mediaRossiya Segodnya, yang meliputi RT, serta afiliasinya lainnya.
Moskow menanggapi pernyataan terbaru Blinken dengan nada sarkastis. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Russia Maria Zakharova mengatakan di Telegram: "Seharusnya ada profesi baru di Amerika Serikat -- spesialis sanksi terhadap Russia."
Pemimpin redaksi RT Margarita Simonyan mengatakan dia menunggu "dengan popcorn" menjelang pernyataan Blinken kepada wartawan.
"Departemen Luar Negeri akan menyatakan kita sebagai mata-mata terbaik di dunia. Bersiaplah," tulisnya di Telegram.
RT, sebuah media berita yang diluncurkan pada tahun 2005, secara luas di luar negeri dianggap sebagai sarana propaganda Kremlin.
Pada hari Jumat (13/9), Departemen Luar Negeri AS menekankan bahwa upaya kelompok tersebut untuk melakukan destabilisasi meluas jauh melampaui Amerika Serikat, dengan menunjuk tindakan yang mempengaruhi Moldova, Argentina, Prancis, Jerman dan beberapa bagian Afrika.
Dikatakan, pemerintah Russiapada musim semi ini "menanamkan dalam RT sebuah entitas yang memiliki kemampuan operasional siber dan hubungan dengan intelijenRussia."
"Entitas siber ini terutama berfokus pada pengaruh dan operasi intelijen di seluruh dunia," tambahnya
Salah satu proyek RT adalah program penggalangan dana daring besar-besaran yang dirancang untuk membantu menyediakan peralatan militer bagi unitRussiadi Ukraina.
Blinken mengatakan program tersebut telah menyediakan senapan runduk, pelindung tubuh, kacamata penglihatan malam, drone, dan peralatan radio untuk penjajahRussia.
Jamie Rubin, yang mengepalai unit Departemen Luar Negeri AS yang bertugas melawan propaganda dan disinformasi, mengatakan RT "bukan sekadar selang pemadam kebakaran, seperti yang dikatakan Menteri, dari disinformasi, tetapi anggota penuh dari perangkat intelijen dan operasi pemerintahRussiadalam perang di Ukraina."
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- CEO Nvidia Jensen Huang Sebut 'Era AI telah Dimulai'
- Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K
- Edukasi Pentingnya Nutrisi Toko Susu Hadirkan Area Permainan
- Survei Indikator: Pemilih KIM Plus Banyak Menyeberang ke Andika-Hendi di Pilgub Jateng
- Tiga Merek Baru Mobil Listrik Buatan Tiongkok Resmi Diluncurkan di Indonesia