Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menko PMK Sebut Indonesia Perlu Belajar pada Muhammadiyah, Kenapa Seperti Itu?

Foto : antarafoto

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi

A   A   A   Pengaturan Font

"Muhammadiyah menilai suatu keadaan yang berdiri di hal yang benar. Moderatisme pada dasarnya bagian integral paling mendasar dari Islam. Jadi kemunculannya bukan karena terorisme atau radikalisme," katanya.

Habib Ja'far menyebut sederet implementasi moderatisme dalam Muhammadiyah, mulai dari moderatisme ekonomi yang mencegah kemiskinan hingga moderatisme pendidikan dengan puluhan ribu lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah, termasuk UMM dan 174 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya.

"Mungkin satu masukan yang bisa didiskusikan lebih lanjut di Muktamar Muhammadiyah nanti adalah moderatisme digital. Saya seringkali hadir di forum digital, tapi susah sekali menemui orang-orang Muhammadiyah yang jadi dai digital. Padahal tantangan dan medan perang utama ada di sini," katanya.

Hampir 63 persen orang itu belajar Islam lewat platform digital. Bahkan, menurut riset, masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan 8,5 jam untuk gawainya. "Ini menjadi hal yang penting untuk segera didiskusikan dan dicari strateginya," ujar Habib Ja'far.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top