Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Rajut Kebinekaan Menggapai Hakikat Kemerdekaan

Foto : Istimewa

Brigjen Brigjen TNI Bangun Nawoko, Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW) di Merauke.

A   A   A   Pengaturan Font

Karena itulah, kata dia, momentum peringatan HUT ke-76 Proklamasi ini hendaknya juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan refleksi historis. Kemudian membulatkan tekad untuk bersama-sama menghadapi "penjajahan sosial" yang sedang terjadi saat ini, menguatkan kembali rajut kebinekaan di Bumi Animha ini, dan selanjutnya kita bisa "Merdeka Kembali" secara hakiki.

Dalam artikelnya, Brigjen Nawoko juga menyinggung soal pentingnya membangun social immunity. Kata dia, dalam peperangan global menghadapi penjajahan Covid-19, salah satu istilah yang paling sering terdengar sebagai upaya untuk dapat bertahan menghadapi pandemi adalah membangun imunitas, baik individu maupun kelompok, atau yang lebih dikenal dengan istilah herd immunity. Disamping kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Imunitas individu, lanjutnya, dapat ditingkatkan melalui kecukupan asupan vitamin C dan D dengan konsumsi makanan bergizi serta berjemur di pagi hari maupun berolahraga dan beristirahat secara teratur. Sedangkan imunitas kelompok (herd immunity) diupayakan dengan program vaksinasi yang telah diselenggarakan secara massif oleh pemerintah.

"Imunitas ini diperlukan dalam menghadapi kemungkinan ancaman sosial yang berpotensi mengganggu kedamaian dan kerukunan masyarakat Merauke. Sebagaimana vaksin sinovac atau astrazeneca yang digunakan untuk membentuk herd immunity dalam menghadapi pandemi Covid-19, Bhinneka Tunggal Ika juga ibarat vaksin dan vitamin yang mampu membangun dan meningkatkan social immunity," tuturnya.

Brigjen Nawoko melanjutkan, Bhinneka Tunggal Ika sebagai vaksin pembentuk social immunity telah terbukti dan teruji dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, melalui Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang menyatukan seluruh perbedaan etnisitas masyarakat nusantara. Sehingga hanya dalam kurun waktu 17 tahun berhasil mengantarkan Indonesia untuk meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, setelah ratusan tahun sebelumnya pergerakan-pergerakan perlawanan yang bersifat kedaerahan tidak mampu melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top