Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Frekuensi Publik dari Tayangan Rendah Faedah

Foto : antara
A   A   A   Pengaturan Font

Dari sini, sebenarnya KPI memiliki wewenang untuk mengusulkan pencabutan izin siaran kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) jika stasiun televisi dirasa tidak mengindahkan teguran dan terus-menerus melakukan pelanggaran. Akan tetapi KPI belum sampai mengambil tindakan sekeras itu.

Pembiaran tidak akan membuat para pengelola stasiun televisi menyadari kealpaannya. Itulah sebabnya tayangan-tayangan tanpa nilai keberfaedahan masih kita saksikan hingga hari ini. Akan tetapi semua pihak (pemilik stasiun, pebisnis rumah produksi, selebritas, dan penonton) menikmati gemerlap kesuksesan program hiburan semacam itu.

Para pesohor dunia hiburan yang menjadi komoditas pemberitaan, umumnya juga tak keberatan kehidupan pribadi berikut anggota keluarga termasuk anak-anaknya menjadi bahan ulasan. Karena pekerja panggung hiburan berkepentingan selalu menjaga eksistensinya.

Berbeda dengan selebritas mancanegara yang umumnya menyembunyikan bayi dan anak-anak balitanya dari sorotan kamera media demi melindungi privasi buah hatinya, di Indonesia justru mereka sengaja dipamer-pamerkan. Bahkan para bayi dan anakartis dijadikan bahan konten, dan telah dieksploitasi kamera sejak proses kelahirannya ke dunia.

Kemudian komodifikasi terhadap bocah-bocah itu terus berlanjut nyaris saban hari dengan mengekspos setiap perkembangan kecil yang dialami hingga perayaan ulang tahun dengan pesta mewahnya. Semarak komersialisasi buah hati akhirnya menjadi semacam ajang perlombaan di kalangan artis yang malah diakomodasi ke dalam tayangan televisi. Dan pemirsa merasa terhibur dengan aksi menggemaskan para bayi dan anak-anak yang sudah menjadi selebritas sejak dini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Ones

Komentar

Komentar
()

Top