Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Budaya dengan Visual

Foto : KORAN JAKARTA/Dini Daniswari
A   A   A   Pengaturan Font

Jika visual bagian atas dibiarkan tampil lebih berwarna, bagian bawahnya ditampilkan lebih monokromatik dalam pewarnaan hitam dan coklat muda. "Sengaja dikombinasikansih, untuk harmonisasi warna saja," ujar Dae Buton, ketua komunitas tentang selera yang lebih bersifat subyektifitas tersebut.

Pihak museum menunjuk komunitas Visualworkerindonesia karena memilikistyle mengangkat budaya bangsa. Mural dibuat sesuai dengan permintaan museum yang menginginkan visual bertemakan proklamasi.

"Kami memilih tema Kebinekaan yang dikaitkan dengan Proklamasi," ujar dia. Lalu, laki-laki yang mulai bercita-cita sebagai pelukis setelah mendapatkan kejuaraan ketika lomba menggambar di masa sekolah dasar tersebut mengangkat Sayuti Melik yang tengah mengetik sebagai gambar utama.

Dari mural tersebut, pesan yang ingin disampaikan adalah awal mula bangsa berasal dari ketika tersebut.‎Itula kekuatan sebuah mural, visualnya dapat memberikan arti dalam sebuah ruang maupun bangunan. Dalam mural sepanjang 2 x 2 meter yang tergores di halaman belakang museum, komunitas ingin mengingatkan untuk tidak melupakan perjuangan bangsa.

Dalam melukis mural, komunitas tidak sepenuhnya dapat menuangkan segala subyektifitas dalam karya. Saat ada pihak yang meminta untuk menggambarkan obyek, adakalanya mereka harus mengikuti permintaan klien. Jika sudah begitu, mereka tidak memiliki pilihan lainnya.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Dini Daniswari

Komentar

Komentar
()

Top