Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menilik Fenomena Flexing dari Sudut Pandang Kesejahteraan

Foto : voi/isntagram/@donisalmanan

Gaya flexing Doni Salamanan yang kini dihukum empat tahun penjara karena kasus investasi bodong.

A   A   A   Pengaturan Font

Memang, sudah ada usaha untuk memberikan ukuran kesejahteraan finansial, misalkan saja skala yang dikembangkan oleh Consumer Financial Protection Bureau(CFPB), badan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bertugas melindungi konsumen sektor finansial. Skala CFPB ini terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai perasaan subjektif seseorang tentang kesejahteraan finansialnya. Pertanyaannya mencakup berbagai topik seperti keamanan finansial, manajemen keuangan, dan kebebasan finansial.

Atau, ada pula indeks kesehatan ekonomi yang dikembangkan oleh Center for Financial Services Innovation, lembaga penelitian nonprofit asal Swiss. Indeks CFSI ini mengukur kesehatan keuangan individu dalam delapan dimensi. Tujuannya adalah memberikan gambaran komprehensif tentang kesejahteraan finansial seseorang.

Tanpa adanya tolak ukur yang jelas, individu berpotensi terus menumpuk kekayaan dan mencari validasi lewat pandangan orang lain, misalnya flexing lewat media sosial, dan terjebak pada pengeluaran berlebih atau cara-cara ilegal untuk menambah cuan.

Pentingnya literasi keuangan

Tapi, pemecahan masalah tolak ukur ini pun belum tentu menjamin bahwa tren flexing kekayaan akan lenyap begitu saja. Sebab, jika merujuk pada filsuf dan pemikir politik asal Inggris, Thomas Hobbes, pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tak pernah puas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top