Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menhub: Industri Penerbangan Terancam Bangkrut

Foto : Istimewa

Menteri Perhubungan Budi Karta Sumadi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan pandemi Covid-19 telah mengancam industri penerbangan yang berpotensi mengalami kebangkrutan.

"Pandemi merupakan masa suram bagi berbagai bisnis, termasuk transportasi. Bahkan transportasi dan logistik merupakan sektor terdalam yang mengalami masalah," kata Menhub dalam webinar yang bertajuk "Adaptasi Kebiasan Baru Bertransportasi Menuju Indonesia Maju," di Jakarta, Selasa (11/8).

Budi menyebutkan transportasi udara mengalami kondisi terparah karena pembatasan pergerakan penumpang baik domestik maupun internasional, adanya ketakutan penumpang akan tertular Covid-19 yang menyebabkan omzet turun 30 hingga 50 persen.

"Saya ambil contoh angkutan udara secara umum, pada pandemi di industri penerbangan nasional tampak moderat pada triwulan I dan turun tajam di bulan Maret, masuk triwulan II amat berat dan kita harapkan triwulan III makin baik," kata Menhub.

Ancaman kebangkrutan maskapai juga terjadi di sejumlah negara, seperti Virgin Australia dan Thai Airways yang meminta dana talangan kepada pemerintah agar bisa bertahan.

"Dua maskapai Eropa, Luthfansa dan Air France Perancis terancam gulung tikar. Kemudian Thai Airways lakukan penggantian operasi bulan ini karena lockdown di Thailand," katanya.

Sektor lain yang tak kalah terganggu, menurut dia, adalah sektor logistik yang basisnya adalah sektor transportasi.

"Dengan pemberhentian perusahaan penerbangan, biaya kargo pun meningkat dan ganggu sektor logistik," kata Budi.

Kedua sektor itu, lanjut Menhub, juga berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi minus 5,32 persen.

Sektor pariwisata yang juga mengalami imbas dari pandemi Covid-19, meskipun Bali sudah mulai dibuka dan bangkit.

Menhub mengatakan Indonesia bukan lah satu-satunya negara yang sangat terdampak perekonomiannya. Negara maju pun seperti Amerika Serikat juga menghadapi masaah yang sama.

"Kita tidak bisa menyerah maka harus move on dengan kegiatan terukur untuk dorong transportasi yang menjunjung protokol kesehatan," katanya seperti dikutip Antara.

Penyesuaian pun banyak dilakukan, diantaranya pembelian tiket secara daring dan penerapan protokol kesehatan di masa normal baru ini.bud/E-9

Komentar

Komentar
()

Top