Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perebutan Pengaruh I Teodoro: Peningkatan Penting untuk Percepat Tempo dan Respons

Menhan Filipina Perintahkan Percepatan Peningkatan Pangkalan

Foto : AFP/JAM STA ROSA

Turunkan Pasokan Perbekalan l Sejumlah tentara bergotong royong menurunkan pasokan perbekalan ke pesawat V-22 Osprey milik Angkatan Udara AS di lapangan udara Lal-lo di Provinsi Cagayan, Filipina utara pada Kamis (3/8) lalu. Lapangan udara Lal-lo ini termasuk dalam situs EDCA tambahan yang pembangunannya perlu ditingkatkan.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Para petinggi pertahanan Filipina pada Kamis (3/8) mendesak untuk mempercepat pembangunan peningkatan di pangkalan militer di mana pasukan Amerika Serikat (AS) akan memiliki akses di tengah ketegangan regional dengan Tiongkok.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Filipina, Gilberto Teodoro Jr, saat ia bertemu dengan panglima militer Jenderal Romeo Brawner Jr, di lapangan udara Lal-lo di Provinsi Cagayan utara, salah satu dari sembilan pangkalan dan fasilitas militer yang tercakup dalam pakta pertahanan yang disetujui oleh kedua sekutu lama untuk diperluas pada awal 2023 lalu.

"Ada kebutuhan untuk mempercepat pengembangan situs untuk memberikan gambaran keamanan nasional total negara kita," ucap Menhan Teodoro. "Kami perlu membangun lebih banyak fasilitas untuk meningkatkan tempo operasional kami sehingga kami harus mempercepat pengembangan lima situs EDCA awal dan empat pangkalan Filipina tambahan lainnya," kata dia kepada wartawan, merujuk pada Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan (Enhanced Defense Cooperation Agreement/ EDCA).

Lima lokasi EDCA awal yang disetujui pada pemerintahan sebelumnya adalah Pangkalan Udara Antonio Bautista di Palawan, Pangkalan Udara Basa di Pampanga, Pangkalan Militer Magsaysay di Nueva Ecija, Pangkalan Udara Lumbia di Kota Cagayan de Oro, dan Pangkalan Udara Benito Ebuen di Cebu.

Pada April lalu, pemerintahan pinpinan Presiden Ferdinand Marcos Jr mengumumkan empat lokasi EDCA tambahan yaitu lapangan udara Lal-lo, Pangkalan Angkatan Laut Camilo Osias di Sta Ana, Cagayan, Kamp Militer Melchor Dela Cruz di Gamu, Isabela, dan pulau Balabac di Palawan.

"Pembangunan (di lokasi EDCA) cukup lambat kecuali untuk lima lokasi pertama, jadi kami perlu mengerjakan empat lagi karena sebenarnya mereka adalah daerah yang paling rawan bencana," kata Teodoro. "Dan mereka juga penting untuk integritas sikap pencegahan kami yang kredibel dan keamanan teritorial Filipina," imbuh dia.

Teodoro mengatakan situs EDCA bersifat logistik dan AS dapat menggunakannya untuk membantu Filipina mempercepat tempo dan respons operasional. "Tetapi aset Filipina lainnya yang akan ditempatkan di situs EDCA adalah item keamanan nasional Filipina untuk pertahanan teritorial kami," kata dia.

Ketegangan Teritorial

Perintah percepatan peningkatan tersebut terjadi di tengah ketegangan antara AS dan Tiongkok atas Taiwan dan sengketa teritorial antara Filipina dan Tiongkok atas Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Bulan lalu, Teodoro mengatakan pemerintah memantau setiap hari kemungkinan invasi Tiongkok ke Taiwan di mana 150.000 orang Filipina tinggal dan bekerja dan keselamatan mereka bisa terancam.

Sementara para pejabat dari Manila dan Washington DC membantah bahwa kesibukan di pangkalan-pangkalan Filipina ada hubungannya dengan Taiwan. Sedangkan para analis mengatakan bahwa lokasi strategis Filipina adalah pusat tujuan AS untuk mencegah kemungkinan serangan Tiongkok ke Taiwan, bahkan beberapa analis mengatakan kecil kemungkinan Beijing akan melakukan ancaman invasi.

Peran Presiden Marcos Jr sendiri dipandang telah menghidupkan kembali hubungan Filipina dengan AS, berbeda dengan yang dilakukan oleh mantan Presiden Rodrigo Duterte yang sangat anti-Amerika dan tidak pernah mengunjungi Washington DC selama enam tahun masa jabatannya. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top