Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengusung Konsep Ekonomi Sirkular

Foto : foto-foto: John THYS / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Perusahaan Baladon yang mengembangkan pertanian atau peternakan terapung di Rotterdam, Belanda memiliki alasan kuat dalam mengembangkan konsepnya. Kelangkaan lahan, perubahan iklim yang sedang terjadi, pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di kota merupakan salah satu alasan bagi pertanian terapung.
Alasan khusus bagi bagi peternakan terapung tersebut adalah lokasi produksi susu di Belanda yang mayoritas berasal dari wilayah pedesaan yang jauh dari konsumen terbanyaknya. Hal ini mengarah jauhnya transportasi yang menyebabkan meningkatkan emisi karbon.
"Ada banyak alasan bagus untuk membawa produksi susu sedekat mungkin dengan konsumen", kata CEO Beladon dan penggagas floating farm, Peter van Wingerden, seperti dikutip Euronews. "Jika kami dapat menemukan cara untuk meningkatkan produksi susu di daerah perkotaan, kami akan dapat mengurangi transportasi dan polusi," papar dia.
Selain itu banyak kota besar seperti Rotterdam terletak di daerah delta. Di kota ini banyak limbah dari tempat pembuatan bir, pabrik dan pengolahan kentang. Limbah tersebut diintegrasikan atau dicampurkan dengan pakan ternak, untuk menghasilkan susu.
Wingerden menjelaskan, proses produks susi di fasilitas terapung itu sangat transparan dan bisa dilihat oleh masyarakat umum. Dindingnya dari bahan yang tembus pandang, agar bisa disaksikan oleh pengunjung.
Apalagi floating farm juga akan mengadakan tur untuk rombongan sekolah, anak-anak dan orang dewasa yang berminat mempelajarinya.
"Anda dapat melihat sapi di ponton, robot mengumpulkan kotoran dan membawa pakan ternak ke sapi," ujar dia.
Peternakan susu perah terapung yang dikembangkan Baladon menganut sistem ekonomi sirkular yang memanfaatkan sisa produksi untuk digunakan kembali. Pasokan air dan drainase, pembangkitan energi, pengolahan limbah dan pakan semua akan ditangani.
Penggunaan energi surya, produksi pakan ternak menggunakan lampu LED, pengumpulan urin dan kotoran untuk didaur ulang menjadi kompos, pembersihan dan penggunaan kembali air hujan.
Semua proses tersebut dilakukan agar tidak meninggalkan jejak negatif bagi lingkungan. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top