Sabtu, 28 Des 2024, 08:44 WIB

Mengungkap Peretasan Terburuk yang Mengguncang Dunia di 2024

Foto: ISTIMEWA

Tahun 2024 diwarnai oleh serangkaian peretasan besar yang dilakukan oleh pelaku kejahatan siber dan kelompok mata-mata yang didukung negara. Mereka mengeksploitasi kelemahan atau target serupa untuk melancarkan aksi yang berdampak buruk pada privasi, keselamatan, dan keamanan individu serta institusi.

Dengan meningkatnya ketegangan politik dan sosial global, tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan dalam dunia siber. Dilansir dari Wired.com berikut beberapa ulasan yang paling disorot terhadap pelanggaran, kebocoran data, serangan ransomware, dan pemerasan digital paling parah yang terjadi sepanjang tahun 2024.

  1. Pelanggaran Telekomunikasi oleh Salt Typhoon:
    Kelompok spionase siber yang diduga berafiliasi dengan Tiongkok, Salt Typhoon, berhasil menyusup ke jaringan beberapa perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat, termasuk Verizon dan AT&T. Mereka memantau kurang dari 150 individu, termasuk pejabat Departemen Luar Negeri dan anggota kampanye presiden.
  2. Pelanggaran Data Pelanggan Snowflake:
    Pada musim panas, hacker berhasil membobol berbagai perusahaan yang merupakan pelanggan Snowflake, sebuah perusahaan penyimpanan data berbasis cloud. Dengan memanfaatkan kata sandi yang dicuri dan kurangnya penggunaan autentikasi dua faktor, mereka berhasil mengakses data dari perusahaan seperti Ticketmaster, Santander Bank, dan Neiman Marcus. AT&T juga melaporkan bahwa hampir seluruh catatan panggilan dan teks pelanggan mereka selama tujuh bulan pada tahun 2022 dicuri dalam insiden ini.
  3. Serangan Ransomware pada Change Healthcare:
    Pada akhir Februari, Change Healthcare, sebuah perusahaan pemrosesan tagihan medis dan asuransi, menjadi korban serangan ransomware yang mengakibatkan gangguan di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Amerika Serikat. Serangan ini memengaruhi lebih dari 100 juta orang dan menjadi salah satu pelanggaran data medis terbesar sepanjang masa.

Kejadian tersebut menekankan bahwa tahun 2024 dipenuhi oleh serangkaian serangan siber yang memanfaatkan kelemahan serupa atau menargetkan sektor tertentu secara berulang, sehingga memberikan dampak signifikan terhadap privasi, keamanan, dan keselamatan individu maupun institusi.

Redaktur:

Penulis: Achmad Affandi

Tag Terkait:

Bagikan: