
Mengungkap Peretasan Terburuk yang Mengguncang Dunia di 2024
Foto: ISTIMEWATahun 2024 diwarnai oleh serangkaian peretasan besar yang dilakukan oleh pelaku kejahatan siber dan kelompok mata-mata yang didukung negara. Mereka mengeksploitasi kelemahan atau target serupa untuk melancarkan aksi yang berdampak buruk pada privasi, keselamatan, dan keamanan individu serta institusi.
Dengan meningkatnya ketegangan politik dan sosial global, tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang penuh tantangan dalam dunia siber. Dilansir dari Wired.com berikut beberapa ulasan yang paling disorot terhadap pelanggaran, kebocoran data, serangan ransomware, dan pemerasan digital paling parah yang terjadi sepanjang tahun 2024.
-
Pelanggaran Telekomunikasi oleh Salt Typhoon:
Kelompok spionase siber yang diduga berafiliasi dengan Tiongkok, Salt Typhoon, berhasil menyusup ke jaringan beberapa perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat, termasuk Verizon dan AT&T. Mereka memantau kurang dari 150 individu, termasuk pejabat Departemen Luar Negeri dan anggota kampanye presiden. -
Pelanggaran Data Pelanggan Snowflake:
Pada musim panas, hacker berhasil membobol berbagai perusahaan yang merupakan pelanggan Snowflake, sebuah perusahaan penyimpanan data berbasis cloud. Dengan memanfaatkan kata sandi yang dicuri dan kurangnya penggunaan autentikasi dua faktor, mereka berhasil mengakses data dari perusahaan seperti Ticketmaster, Santander Bank, dan Neiman Marcus. AT&T juga melaporkan bahwa hampir seluruh catatan panggilan dan teks pelanggan mereka selama tujuh bulan pada tahun 2022 dicuri dalam insiden ini. -
Serangan Ransomware pada Change Healthcare:
Pada akhir Februari, Change Healthcare, sebuah perusahaan pemrosesan tagihan medis dan asuransi, menjadi korban serangan ransomware yang mengakibatkan gangguan di berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Amerika Serikat. Serangan ini memengaruhi lebih dari 100 juta orang dan menjadi salah satu pelanggaran data medis terbesar sepanjang masa.
Kejadian tersebut menekankan bahwa tahun 2024 dipenuhi oleh serangkaian serangan siber yang memanfaatkan kelemahan serupa atau menargetkan sektor tertentu secara berulang, sehingga memberikan dampak signifikan terhadap privasi, keamanan, dan keselamatan individu maupun institusi.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani
- 3 Kurangi Kebergantungan Impor, RI Punya Potensi Besar untuk Swasembada Pangan
- 4 Perbankan, Pionir Dalam Transisi Indonesia Menuju Ekonomi Rendah Karbon
- 5 Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Kementerian LH Gelar Aksi Bersih Hutan Bakau Muaragembong Bekasi
Berita Terkini
-
Diam-diam Mantan Perwira CIA Membantu Blake Lively dalam Sengketa dengan Sutradara Justin Baldoni
-
Dipimpin Wali Kota, Perayaan Bulan Suci Ramadan di London Masuki Tahun Ketiga
-
Aktor Gene Hackman Diperkirakan Meninggal Sembilan Hari Sebelum Ditemukan
-
Kondisi Terkini, Paus Fransiskus Beristirahat Setelah Malam yang Tenang
-
Alami 'Krisis Pernapasan', Kondisi Paus Tiba-tiba Memburuk