Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Mengubur" yang Negatif

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Dia dipermalukan dan dibunuh orang-orang yang ditebus-Nya. Namun memang harus demikian jalan penebusan. Tidak ada kematian tidak ada kebangkitan. Artinya tidak ada penebusan. Maka dengan adanya Jumat Agung, ada yang mati. untuk itu akan ada yang bangkit pada Hari Paskah.

Meski begitu, isu kebangkitan waktu itu tidak begitu saja diterima seluruh masyarakat. Orang Saduki tidak percaya kebangkitan. Hal itu terlihat dari surat Santo Paulus. "Jika Kristus yang sedang diberitakan bahwa Ia telah dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin beberapa orang di antara kamu mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Jika memang tidak ada kebangkitan orang mati, Kristus juga tidak dibangkitkan," (I Kor 15:12-13). Kata kebangkitan sendiri berasal dari Bahasa Yunani anastasis. Maknanya, manusia yang telah mati hidup lagi dengan kondisi sama seperti sebelum mati.

Bahkan di antara murid Yesus sendiri, anggota keduabelasan, juga ada yang sempat tidak percaya. Santo Thomas, satu dari dua belas murid Yesus, sempat meragukan keterangan teman-teman alias rasul lain yang menceritakan telah melihat Yesus.

Dia juga tak percaya keterangan para wanita yang telah melihat kubur Yesus yang kosong. Kata Thomas, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya" (Matius 20:25).

Yesus sendiri akhirnya yang harus 'turun tangan' meyakinkan Thomas karena teman-temannya tidak berhasil. Yesus mempersilakan Thomas melakukan keinginannya untuk mencucukkan jari ke bekas paku dan tangannya ke lambung Yesus. Setelah itu Yesus hanya berkata, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engakau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia, "Ya Tuhanku dan Allahku." Suatu pengakuan Tomas yang jujur dan ini meneguhkannya sampai akhir hidupnya, yang dipercaya sampai ke India untuk memberitakan Injil.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top