Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Mengubur" Diri di Kelagian

Foto : koran jakarta/aloysius widiatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Boat

Mainan yang harus mengeluarkan uang pun bisa dipilih, seperti tadi Banana Boat atau Donat Boat. Bagi mereka yang baru pertama naik dua mainan tersebut cukup berkesan. "Wah, ternyata serem juga, tidak seenak seperti melihat dari darat. Ngepot-nya serem banget," kata Wati (22), yang baru pertama naik Donat Boat. Menurutnya, sebelum naik terlihat enak-enak saja. Begitu naik, serem juga. "Soalnya sering tiba-tiba, dikepotkan, gitu. Jadi kalau tidak siap, kaget sekali," katanya sambil masih terengah-engah. Tapi, lumanyan untuk sekadar pengalaman. "Yang penting pernah nyoba," tambah dia.

Untuk naik Donat, setiap orang membayar 35.000 rupiah. Donat diisi lima orang. Adapun untuk Banana berisi delapan orang, dan tiap penumpang membayar 30.000 rupiah. "Ramainya hanya Sabtu dan Minggu," kata pengemudi Banana, Junaedi. Dia mengaku dalam sehari bisa ada pemasukan dua juta rupiah. Namun, itu penghasilan kotor. Bersihnya, ya setelah dikurangi bensin dan makan, dibagi dua dengan pemilik Banana. "Saya masih harus memberi kernet yang mencari penumpang," ujar Junaedi.

Seperti tempat-tempat lain, setelah lelah atau kehausan bermain, para pelancong dapat menikmati kelapa muda yang banyak dijajakan. Harganya 10.000 rupiah untuk satu kelapa muda. Seperti telah diinformasikan, untuk bisa sampai ke Pahawang atau Kelagian, para turis dapat menempuh perjalanan darat dan udara. Kalau mau menggunakan jalur udara, turis dari Jakarta bisa naik Sriwijaya Air atau Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Radin Inten II, Bandar Lampung. Kemudian, dilanjutkan naik taksi ke Dermaga Ketapang, lalu naik perahu ke tujuan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top