Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Mengubur" Diri di Kelagian

Foto : koran jakarta/aloysius widiatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Edisi pekan lalu telah melihat selayang pandang "spot-spot" di gugusan Pulau Pahawang yang masuk Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Kali ini, fokus wisata dikonsentrasikan di salah satu bagian area wisata gugusan Pulau Pawang, yaitu Pulau Kelagian. Sebenarnya, Kelagian pun ada dua, yakni Kelagian Besar dan Kelagian Kecil.

Pulau Kelagian Besar menjadi salah satu tempat eksotik yang bisa dinikmati para pelancong. Di sini, orang bisa bermain sepak bola karena pasirnya putih lembut. Ada juga permainan yang sudah mulai menjamur di setiap tempat wisata seperti Banana Boat dan Donat Boat. Ada juga jetski. Seperti sudah menjadi ajang yang dituju para nakhoda, banyak kapal diarahkan ke Kelagian.

Maka tak heran bila pada hari libur, wisatawan seperti tumpah di Kelagian. "Ini bagian penting tempat wisata di Pahawang," kata seorang nakhoda, Iwan (30). Dia mengatakan tidak pernah tidak membawa ke sini setiap ada rombongan yang menggunakan kapalnya. "Tempatnya nyaman, bisa bermain pasir karena putih bersih. Malahan saya sempat 'dikubur' dalam pasir, tapi karena badan saya besar, pasirnya yang ditumpuk, bukan saya yang dipendam," kata Hesti (24) sambil tertawa kecil.

Warga Ciomas, Bogor, ini memang sempat merasakan dinginnya dikubur memakai pasir. "Soalnya pasirnya kan anyep," katanya. Menurutnya, ada sensasi saat seluruh tubuhnya, kecuali kepala, dikubur dengan pasir. Rasanya adem, menenteramkan.

Anak-anak juga bisa bermain sepak bola dengan bertelanjang kaki. Sebenarnya bukan lagi anak-anak, tetapi justru orang-orang dewasa yang bermain sepak bola. "Lumayan, kapan lagi berlari-lari. Mumpung di sini. Soalnya setiap hari sok sibuk, tidak sempat olahraga," ujar salah satu pemain sepak bola, Ryan (27). Menurut wiraswastawan unggas ini, bermain bola di pasir putih tidak lelah karena sebenarnya lebih banyak untuk guyonan. "Mainnya tidak serius, yang penting bergembira," jelas ayah dua anak ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top