Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menguak Arus Anarkisme "Postmodern"

A   A   A   Pengaturan Font

Buku ingin sampaikan, anarkisme postmodern adalah tafsiran anarkisme yang diteropong melalui sudut pandang postmodern. Menjadikan teori ini sebagai peluru yang lebih tajam untuk mengoyak penindasan yang beragam.

Sebuah anarkisme dari ragam postmodern tentunya mengandung kritik tradisional terhadap kapital dan negara, namun juga berjalan dengan baik melebihi kritik konvensional. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan teori politik yang sesuai dengan kondisi postmodern, di antaranya menentang subjek terpadu mencurigakan dari anarkisme klasik (hal 48). Artinya, perlawanan terhadap penindasan tidak terbatas.

Kemudian, menentang obsesi anarkis klasik terhadap kapital dan negara. Anarkisme postmodern menawarkan pengertian tentang kuasa yang lebih luas dan bernuansa. Kasus ini terutama ada di dalam karya Foucoult. Dia ingin menghindari bentuk kuasa top-down yang sederhana. Foucoult bersikeras, kuasa berbentuk "kapiler," selalu ada dalam setiap relasi sosial (hal 49).

Maka anarkisme postmodern lebih jauh telah menyentuh berbagai ranah, tidak semata karena negara dan kapital. Dia juga melawan budaya (secara spesifik: modernitas) yang secara tidak sadar telah menindas dari berbagai arah, baik materiil maupun pemikiran.

Modernitas dari bangsa Eropa dan Amerika, dampak negatifnya mengikis budaya Indonesia. Ilmu pengetahuan dan teknologi masuk ke negeri ini berbarengan dengan kebudayaan Eropa dan Amerika. Budaya negeri ini yang ketimuran pun, lambat laun terkikis.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top