Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Mengisi Masa "Advent"

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Natal kali ini harus menjadi pilihan manusia untuk merefleksikan kembali makna kehidupan, kembali menggeluti hidup suci. Manusia harus menimba semangat solidaritas dari dalam gua yang sunyi, sepi dan bau. Ini analogi bahwa manusia harus kembali menjadi sepi ing pamrih rame ing gawe (kerja keras tanpa pamrih) dan sunyi dari keinginan berlebih yang bukan haknya serta mau berkotor-kotor melayani masyarakat yang bau (orang yang bau biasanya adalah orang miskin).

Hanya dengan sikap seperti itu, manusia akan berkenan pada Sang Bayi. Memang Bayi yang suci hanya pantas di-sowani orang dengan hati murni juga. Dengan kata lain, semestinya kalau kita tidak bersih dan suci, tidak berani menghadap kandang kelahiran Juruselamat. Hanya, kehidupan dunia semakin memprihatinkan karena tambah menjauh dari "gua" yang sunyi, tenang, mungkin juga dingin, tetapi di situlah ditemukan keabadian. Marilah menimba kesunyian dari gua tempat kelahiran-Nya untuk mendapatkan kekuatan dari dalam.

PErni Damayanti, aktivis gereja

Komentar

Komentar
()

Top