Ubah Konsep 'Kami Siap Melayani Anda'
Polisi membantu warga mengangkat barang berharga miliknya di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Walaupun petugas telah mengimbau warga untuk menjauh dari jalur material guguran awan panas Gunung Semeru tetapi masih banyak yang kembali ke rumahnya untuk mengamankan barang berharga miliknya.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsjBelum lama ini, viral di media sosial tagar #PercumaAdaPolisi dan menjadi trending topic di Twitter. Netizen meramaikan tagar tersebut terkait adanya penolakan laporan korban perampokan oleh kepolisian beberapa hari lalu.
Penolakan laporan korban perampokan tersebut dilakukan anggota polisi terhadap seroang Ibu yang melaporkan kejadian yang baru menimpanya. Korban mengaku dirampok di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur.
Saat membuat laporan di Kepolisian Sektor Pulogadung, korban mendapat tanggapan yang kurang menyenangkan. Ia disarankan pulang dan menenangkan diri di rumah. Tidak hanya itu, pelapor juga dimarahi lantaran mengambil uang di ATM dalam jumlah besar. Itu kan membuat repot, apalagi ada potongan biaya administrasi.
Setelah viral, Polda Metro Jaya bergerak cepat dan akhirnya menyatakan anggota Polsek Pulogadung yang menolak laporan masyarakat korban perampokan tersebut dinyatakan bersalah dalam sidang etik. Ia dimutasi ke luar area yang bersifat demosi.
Peristiwa tersebut tentu mencoreng nama baik kepolisian dan bertentangan dengan sikap pimpinan Polri yang selama ini selalu ingin memperbaiki citra polisi dan selalu ingin dekat dengan masyarakat. Perilaku oknum polisi tersebut juga tidak sejalan dengan moto polisi "Kami Siap Melayani Anda" yang ditulis besar-besar di hampir semua kantor polisi.
Dalam banyak kesempatan, sering kali ditegaskan bahwa polisi adalah pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat yang terkandung dalam asas Tribrata dan Catur Prasetya.
Polisi sebagai pelayan masyarakat luas sekali maknanya. Motto "Kami Siap Melayani Anda" yang terpampang di kantor polisi bukan hanya untuk dipajang, tetapi harus dilaksanakan. Polisi harus menerima setia pengaduan dari masyarakat. Kemudian dipilah-pilah dan laporan yang mempunyai dampak sosial besar di masyarakat itulah yang menjadi prioritas.
Yang namanya melayani itu juga bukan hanya di kantor polisi menunggu masyarakat melaporkan suatu kejadian atau peristiwa. Harusnya polisi yang datang ke warga, harusnya polisi yang mendekatkan diri ke masyarakat.
Konsep "Kami Siap Melayani Anda" ini harus diubah. Tidak hanya oleh mereka yang ada di lapisan bawah, tetapi juga yang di level atas. Polisilah yang harus turun ke masyarakat. Tidak ada salahnya, mungkin sekali dalam seminggu, di level pimpinan seperti Kapolres atau Kapolsek yang turun ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat serta menidaklanjuti pengaduan masyarakat secara langsung. Hal ini sekaligus memangkas birokrasi yang selama ini menjadi ganjalan utama efektivitas pelayanan umum.
Selama ini terkesan masyarakat takut datang ke kantor polisi. Dengan seringnya polisi terjun langsung ke lapangan, masyarakat akan lebih akrab dan tidak ada ketakutan lagi datang ke kantor polisi. Semoga saja kejadian di Pulogadung, Jakarta Timur yang viral itu kejadian terakhir dan ke depan aparat kepolisian kita harus lebih baik dan benar-benar bisa menjadi sahabat kita.
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final