Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menghilangkan Peradangan Sendi, Dapat dengan Implan Rheumatoid Arthritis

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Washington telah menguji pengobatan eksperimental baru untuk rheumatoid arthritis pada tikus. Tim menanamkan sel induk yang telah diprogram ulang untuk mengeluarkan obat anti-inflamasi hanya ketika mereka merasakan peradangan.

Rheumatoid arthritis adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru mulai menyerang jaringan pada persendian dikutip dari Newatlas.

Tim menguji teknik dalam sel dalam kultur laboratorium dan pada tikus hidup dengan radang sendi, dengan hasil yang menjanjikan pada keduanya.

Dalam tes tikus, sel SMART secara signifikan mengurangi keparahan penyakit, dalam hal nyeri sendi, kerusakan struktural dan peradangan. Tapi yang paling penting, perawatannya benar-benar mencegah erosi tulang, gejala stadium akhir yang parah.

"Kami fokus pada erosi tulang karena itu adalah masalah besar bagi pasien dengan rheumatoid arthritis, yang tidak secara efektif diobati oleh biologi saat ini," kata Yunrak Choi, salah satu penulis studi tersebut.

"Kami menggunakan teknik pencitraan untuk memeriksa dengan cermat tulang pada hewan, dan kami menemukan bahwa pendekatan ini mencegah erosi tulang. Kami sangat gembira dengan kemajuan ini, yang tampaknya memenuhi kebutuhan klinis penting yang belum terpenuhi." ucapnya

Tim tersebut mengatakan bahwa teknik tersebut pada akhirnya dapat menggantikan suntikan obat yang diberikan secara teratur untuk mengobati rheumatoid arthritis.

Obat ini melawan peradangan dengan menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga dosis tinggi yang berkelanjutan dapat menyebabkan berbagai efek samping negatif.

Menargetkan obat lebih tepat pada sendi yang terkena, dan hanya bila diperlukan, dapat membuat pengobatan lebih efektif dan kurang invasif.

"Meskipun biologi telah merevolusi pengobatan radang sendi, pemberian obat ini secara terus menerus sering menyebabkan efek samping, termasuk peningkatan risiko infeksi," kata Christine Pham, seorang penulis penelitian.

"Gagasan memberikan obat-obatan semacam itu pada dasarnya sesuai permintaan sebagai respons terhadap serangan radang sendi sangat menarik bagi kita yang bekerja dengan pasien radang sendi, karena pendekatan ini dapat membatasi efek samping yang menyertai pemberian obat ini secara terus menerus dalam dosis tinggi." tuturnya

Tentu saja, karena hanya diuji pada tikus, pengobatan ini masih jauh dari penggunaan manusia, jika pernah. Tapi ini adalah pendekatan baru yang menarik yang dapat mengarah pada terapi baru.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Aris N

Komentar

Komentar
()

Top