Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menggemparkan! Tak Ada Saksi Mata, Afrika Selatan Mulai Investigasi Kematian Misterius 22 Pemuda di Klub Malam, Ada Apa?

Foto : AFP

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Siyanda Manana, Juru Bicara Departemen Kesehatan provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan, pada Minggu (26/6), menuturkan pihaknya tengah menyelidiki kematian 22 anak muda yang ditemukan di dalam sebuah kedai minuman populer di kota pesisir East London.

Media negara SABC melaporkan adanya kemungkinan kematian sebagai akibat adanya penyerbuan, namun tidak merinci penyebab pastinya sehingga kematian 22 pemuda itu masih tetap tidak diketahui.

Manana menjelaskan jenazah akan diangkut ke kamar mayat di negara bagian, di mana kerabat diharapkan membantu mengidentifikasi korban laki-laki dan perempuan.

"Kami akan segera melakukan otopsi sehingga kami dapat mengetahui kemungkinan penyebab kematian," katanya kepada Reuters.

Manana menuturkan pihak berwenang juga tidak akan melewatkan tes toksikologi sebagai bagian dari pemeriksaan.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, turut menyampaikan bela sungkawa sekaligus kekhawatirannya karena kondisi yang memperbolehkan remaja di bawah usia 18 tahun untuk berkumpul di kedai minuman.

Mengekspresikan belasungkawa kepada keluarga yang terkena dampak, mengatakan dia khawatir tentang keadaan di mana orang-orang muda, berpotensi di bawah usia 18 tahun, diizinkan untuk berkumpul di kedai minuman. Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum harus mengambil jalannya setelah penyelidikan selesai.

"Panggilan adalah pada orang tua untuk melihat bahwa anak-anak mereka dibesarkan dengan baik, panggilan kepada masyarakat agar tidak membiarkan anak-anak kita mati," Bheki Cele, menteri polisi nasional.

Seorang gadis berusia 17 tahun yang tinggal dekat dengan kedai, mengatakan kepada Reuters bahwa komunitas setempat meminta kedai minuman yang populer di kalangan remaja itu ditutup usai insiden tersebut.

"Semua orang ingin itu ditutup karena mereka menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur. Semua orang marah, semua orang sedih karena apa yang terjadi," katanya.

Juru bicara kepolisian Brigjen, Thembinkosi Kinana mengatakan tengah mengupayakan penyelidikan dengan melibatkan berbagai ahli untuk mengungkap seluruh kematian misterius itu.

"Kami semua terbangun dengan berita yang sangat menyedihkan ini. Ini sangat mengejutkan. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini. Untungnya, semua ahli ada di sini," kata Perdana Menteri Provinsi Oscar Mabuyane kepada wartawan di tempat kejadian.

Wali Kota East London, Xola Papati dalam sebuah pernyataan bahkan menyebut kematian 22 pemuda itu sebagai 'pembantaian'.

"Apa yang telah terjadi dapat disamakan dengan pembantaian," kata Xola Papati.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top