Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 30 Des 2024, 01:00 WIB

Mengenaskan, Unicef: 2024 Jadi Salah Satu Tahun Terburuk bagi Anak-anak di Dunia Modern

PBB memperingatkan anak-anak di Gaza meninggal dunia akibat cuaca dingin dan kekurangan tempat tinggal yang memadai.

Foto: ANTARA/Anadolu

NEW YORK – Menurut tinjauan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children's Fund (Unicef) berdasarkan data terkini dan tren global,imbas konflik bersenjata terhadap anak-anak di seluruh dunia mencapai tingkat yang menghancurkan dan kemungkinan memecahkan rekor pada tahun 2024.

“Dari hampir semua tolok ukur, tahun 2024 menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah Unicef bagi anak-anak yang terjebak di zona konflik , baik dari segi jumlah anak yang terdampak maupun tingkat pengaruhnya terhadap kehidupan mereka,” kata Direktur Eksekutif Unicef, Catherine Russell, seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/12).

“Seorang anak yang tumbuh di zona konflik jauh lebih mungkin putus sekolah, mengalami malnutrisi atau terusir dari tempat tinggalnya kerap berulang kali, dibandingkan dengan anak-anak yang hidup di wilayah damai. Hal ini tidak boleh menjadi kenormalan baru. Kita tidak boleh membiarkan generasi anak-anak menjadi korban sampingan dari perang yang tidak terkendali di dunia ini."

Lebih dari 473 juta anak ,atau lebih dari satu dari enam anak secara global, kini hidup di wilayah yang terdampak konflik. Dunia saat ini menghadapi jumlah konflik tertinggi sejak Perang Dunia II.

Meningkat Persentasenya

Persentase anak-anak di dunia yang tinggal di zona konflik meningkat dua kali lipat ,dari sekitar 10 persen pada tahun 1990-an menjadi hampir 19 persen saat ini.

Data terbaru dari tahun 2023 menunjukkan bahwa PBB memverifikasi 32.990 pelanggaran berat terhadap 22.557 anak ,angka tertinggi sejak pemantauan yang diwajibkan oleh Dewan Keamanan dimulai.

Dengan tren peningkatan pelanggaran berat ini , misalnya, ribuan anak terbunuh dan terluka di Gaza, serta di Ukraina, PBB mencatat lebih banyak korban anak selama sembilan bulan pertama tahun 2024 dibandingkan sepanjang tahun 2023, tahun ini kemungkinan akan mencatat peningkatan lainnya.

Sebelumnya, Unicefmenyampaikan 3 juta anak di Republik Afrika Tengah (CAR) tengah menghadapi tingkat krisis tertinggi yang saling tumpang tindih dan saling berhubungan.

“Republik Afrika Tengah kini tengah berkutat dengan situasi tragis setelah menempati urutan pertama di antara 191 negara paling berisiko mengalami krisis dan bencana kemanusiaan,” kata Perwakilan Unicef di CAR, Meritxell Relano Arana.

Arana menuturkan status mengenaskan itu menjadi tantangan berat dan mendesak yang dihadapi oleh warga termuda di negara tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Eko S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.