Mengenaskan, Nepotisme Naik Kelas
Diskusi akhir pekan titik temu dengan tema Bahaya Nepotisme Jokowi, di Jakarta.
JAKARTA - Mengenaskan, praktik korupsi cenderung terjadi atau merajalela dalam nepotisme kekuasaan. Hal itu dapat dilihat dari 16 kepala daerah yang wilayahnya dikuasai dinasti politik, yaitu ditangkapnya mereka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Itu sebab tuntutan reformasi, ketika itu adalah menghapuskan korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN," kata aktivis Pro Demokrasi 98, Ray Rangkuti dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Senin (20/11).
Hal itu dikatakan Ray dalam diskusi akhir pekan titik temu dengan tema Bahaya Nepotisme Jokowi, di Jakarta. Diskusi yang dipandu Sebastian Salang ini juga menghadirkan aktivis pro demokrasi 98, Samuel Nitisaputra dan aktivis pro demokrasi 98 dari Surabaya, Jojo Rohi.
Menyinggung situasi politik yang terjadi saat ini di Pilpres 2024, Ray mengibaratkan tidak ubahnya nepotisme yang naik kelas. Karena Ray melihat, nepotisme telah terjadi di sejumlah daerah, sejak digelarnya Pilkada 2005.
Bahkan Ray mencatat, dinasti politik di daerah menjadi raja raja kecil, dan kekuasaan berputar di kalangan keluarga saja, sejak ada pilkada. Di tahun itu, Ray mencatat ada 60 daerah yang dikuasai oleh dinasti politik. Tahun 2020, meningkat menjadi 117 daerah, atau 21 persen. "Dikhawatirkan pada Pilkada 2024 nanti dinasti politik akan meningkat hingga 25 persen" ujar Ray.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya