![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Mengenal Rudal Petir Rancangan Balitbang Kemhan
Foto: Istimewa.Soal urusan membuat alat perang, negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman, dan Tiongkok adalah rajanya. Negara-negara tersebut yang kini menguasai pasar alat perang dunia lewat perusahaan-perusahaan raksasanya.
Perusahan macam Almaz-Antey yang memproduksi sistem pertahanan S-400, atau Sukhoi, pembuat jet tempur Sukhoi dan Irkut Corporation, adalah perusahaan-perusahaan raksasa bidang pertahanan dari negeri Beruang Merah.
Perusahaan lainnya adalah Russian Helicopters dan Uralvagonzavod, perusahaan pembuat tank yang legendaris dari Rusia. Sementara Amerika, punya Lockheed Martin, Boeing, Raytheon, Northrop Grumman dan General Dynamic. Perusahaan-perusahaan itu adalah rajanya dalam urusan membuat alat perang canggih.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Industri pertahanan Indonesia juga tengah menggeliat. PT Pindad, perusahaan pelat merah sudah bisa menunjukkan taringnya. Produk PT Pindad terutama senapan serbu, banyak diminati negara lain. PT Pindad juga sudah mampu bikin tank kelas medium seperti tank Harimau. Atau produk Ranpur Anoa yang laris manis jadi tank angkut personel pasukan perdamaian PBB. Perusahaan lainnya adalah PT PAL, PT Dirgantara Indonesia dan PT Dahana. Di samping perusahaan swasta yang bergerak di bidang alat pertahanan.
Untuk urusan bikin rudal, Indonesia juga mulai berusaha untuk bisa mandiri. Salah satunya adalah rudal Petir, rudal yang dirancang Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang) Kemhan bekerja sama dengan perusahaan swasta dalam negeri, PT Sari Bahari.
Rudal Petir ini telah menjalani serangkaian uji coba. Bahkan, Balitbang Kemhan sudah mulai mengembangkan desain dan prototipe rudal Petir generasi keempat. Rudal Petir generasi keempat yang akan dibuat lebih canggih dari rudal Petir generasi ketiga yang telah diuji coba.
Jika rudal Petir generasi ketiga dapat melesat hingga 350 km per jam, maka rudal Petir generasi keempat diproyeksikan dapat melesatkan sampai level high subsonic atau bisa melesat 800 hingga 900 km per jam. Bahkan tak menutup kemungkinan bisa melesat hingga level supersonic atau di atas Mach 1.
Rudal petir generasi ketiga atau Petir 102 ditenagai mesin turbo jet dengan thrust 22 kgf atau kilogram force. Kecepatan rudal ini bisa mencapai 350 km per jam dengan jarak jaungkau 80 km.
Untuk mendongkrak kemampuannya,performance rudal petir telah ditingkatkan dengan pengembangan sistem kontrol auto pilot dan seeker (pemandu) dengan intertial dan GPS waypoint. Serta pembuatan peluncur rudal dan pengembangan warhead. Untuk warhead atau hulu ledak, rudal Petir bisa membawa hulu ledak hingga 10 kg.
Terkait pengembangan rudal Petir ini, Dr Anne Kusmayati, ketika masih menjabat Kabalitbang Kemhan, mengatakan, program pengembangan rudal Petir bertujuan untuk mengurangi ketergantungan alutsista pada produk impor. Anne berharap, pengembangan prototipe rudal petir tahap III dan IV ini dapat meningkatkan penguasaan teknologi pertahanan dalam negeri.
"Sekaligus bisa menghasilkan kemampuan seeker dan warhead dengan teknologi proximity fuze, anti jamming dan ejector system yang nantinya dapat berfungsi sebagai alutsista TNI," kata dia.
Bagaimana pun, lanjut Anne, di tengah keterbatasan Alutsista TNI saat ini, Indonesia dihadapkan dengan tuntutan kemandirian industri pertahanan. Karena itu, Indonesia dituntut untuk melahirkan gagasan dan karya kreatif.
"Sehingga pada saatnya kita benar-benar mampu mewujudkan kemandirian Alutsista TNI kita," ujarnya. ags/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Masyarakat Bisa Sedikit Lega, Wamentan Jamin Stok daging untuk Ramadan dan Lebaran aman
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi
Berita Terkini
-
Pemerintah Perkuat Regulasi Digital Lindungi Hak Warga
-
DeepSeek Sukses Ubah Citra Tiongkok dari ‘Penjiplak’ ke Inovator, Persaingan di Industri AI Kian Panas
-
Gempa M5,2 Guncang Pesisir Barat Lampung, Warga Diminta Waspada
-
Jelang Hari Valentine, Yovie & Nuno Hadirkan Versi Baru "Bunga Jiwaku"
-
Menhan RI-AS Bahas Penguatan Keamanan Kawasan Indo-Pasifik