Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengembalikan Semangat Toleransi lewat Karya

Foto : koran jakarta/selocahyo
A   A   A   Pengaturan Font

Tak ingin larut dalam keprihatinan, seorang mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya, Fadhli Zaky, berniat mengembalikan semangat toleransi masyarakat lewat karyanya "Empat Wajah Surabaya". "Empat Wajah Surabaya" adalah film pendek garapan Fadhli yang awalnya untuk dibuat untuk tugas akhir sebagai syarat kelulusan.

Film dengan durasi 45 menit itu bercerita tentang wajah kehidupan masyarakat di kawasan Ampel, Surabaya. Sebagaimana kota-kota besar lain, Surabaya juga dihuni oleh berbagai suku dan pendatang yang telah beranak-pinak, melebur dengan warga lokal.

Kampung Ampel di Surabaya dipilih Fadhli karena kawasan yang terkenal sebagai destinasi wisata religi Masjid Sunan Ampel ini terkenal didami oleh berbagai etnik dari latar belakang yang berbeda. Sebut saja Arab, Madura, Tionghoa, Banjar, dan tentu warga Surabaya asli. Namun hubungan keseharian mereka jauh dari kesan "kerah" (kurang akur), bahkan justru masyarakat di lingkungan yang juga menjadi sentra perdagangan itu selalu bahu-membahu dalam berbagai kegiatan.

Hal itu lah yang dipotret dalam "Empat Wajah Surabaya". Melalui "scene-scene" testimoni dari para tokoh setempat, dari berbagai latar belakang suku dan etnik. Mereka menegaskan bahwa multikulturalisme yang ada tidak menghalangi keguyuban warga dalam berinteraksi satu sama lain.

"Setiap hari saya berbicara dengan orang Madura, Arab, Jawa, sudah biasa, tidak ada gap-gap aku dari mana, kamu dari mana," kata Lim Kim Hao, salah satu tokoh Tionghoa, Tambak Bayan, Ampel dalam salah satu adegan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top