Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengejutkan, Protein Tau Alzheimer Ditemukanpada Otak Pasien Covid-19

Foto : National Institute of Health

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Ilmuwan secara mengejutkan menemukan hubungan antara Covid-19 dan penyakit Alzheimer. Menjadikannya penemuan yang mengejutkan.

Pemeriksaan jaringan otopsi otak oleh Andrew Marks, seorang profesor Universitas Columbia, terhadap 10 pasien yang meninggal karena Covid-19 juga menemukan perubahan molekuler yang menunjukkan tanda khas Alzheimer.

Marks melakukan otopsi otak 10 orang, berusia 38 hingga 80 tahun, yang meninggal karena covid-19 pada gelombang pertama pandemi. Dia mengaku terkejut ketika menemukan sesuatu yang dikenal sebagai protein tau atau "tau terfosforilasi" dalam kadar tinggi yang biasanya terlihat pada pasien Alzheimer.

Dalam penelitian Paparan Organofosfat Kronik Sebagai Faktor Risiko Gangguan Kognitif Berdasarkan Kadar Phosphorylated Tau Serum dijelaskan terdeteksinya protein tau menandakan adanya kematian sel neuronal atau disfungsi seluler.

Gangguan fungsi kognitif khususnya penyakit Alzheimer telah diteliti dan ditemukan tau terfosforilasi banyak terakumulasi di area hipokampus, korteks entorhinal, amygdala, dan nukleus raphe dorsalNamun pada sisi lain, Marks menemukan pola yang berbeda pada pasien Covid-19 dan Alzheimer dalam hal lain. Pada pasien Covid, temuan yang tidak biasa kebanyakan ada di otak kecil, yang membantu mengontrol keseimbangan dan pergerakan.

Pada pasien Alzheimer, tau terfosforilasi lebih mungkin terlihat sejak dini di area yang melibatkan fungsi otak tingkat tinggi, seperti persepsi sensorik, penalaran spasial, dan bahasa. Menulis di Journal of Alzheimer's Association, Marks dan rekannya menekankan perlunya studi lanjutan untuk menentukan apakah yang mereka amati unik untuk infeksi SARS-CoV-2 atau umum untuk semua infeksi virus lainnya.

Penyakit Alzheimer sendiri merupakan jenis demensia yang paling umum. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) mengartikan Alzheimer sebagai penyakit progresif yang dimulai dengan kehilangan ingatan ringan dan mungkin menyebabkan hilangnya kemampuan berbicara serta menanggapi lingkungan, dan tentunya sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit Alzheimer melibatkan bagian otak yang mengendalikan pikiran, ingatan, dan bahasa.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top