Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengejutkan! Jaksa Agung Mengatakan Pasukan Rusia Sampai Tega Memperkosa Warga Ukraina Demi Memenangkan Perang

Foto : REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova Mengadakan Jumpa Pers, saat Serangan Rusia terhadap Ukraina Berlanjut, di kota Irpin, di luar Kyiv, Ukraina pada 3 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Jaksa Agung Ukraina pada Selasa (3/5) menggambarkan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "penjahat perang utama abad ke-21" dan menuduh Rusia menggunakan pemerkosaan sebagai taktik perang.

Reuters melaporkan Ukraina sedang mengumpulkan informasi tentang tuduhan pemerkosaan, penyiksaan, dan dugaan kejahatan perang lainnya oleh pasukan Rusia, seperti yang dikemukakan Jaksa Agung Iryna Venediktova Saat mengunjungi kota Irpin yang hancur di dekat Kyiv.

Venediktova ljuga mengatakan tuduhan itu termasuk pemerkosaan terhadap wanita, pria, anak-anak dan hingga seorang wanita tua. Dirinya bahkan meyakini pemerkosaan menjadi salah satu strategi Rusia dalam perang.

"Ini, tentu saja, untuk menakut-nakuti masyarakat sipil untuk melakukan segalanya untuk (memaksa Ukraina) menyerah," katanya dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Reuters.

Namun, sang jaksa tidak memberikan rincian spesifik mengenai tuduhan pemerkosaan tersebut. Dia hanya mengatakan beberapa korban takut berbicara karena takut pasukan Rusia kembali.

Lebuh lanjut, Venediktova mengatakan Putin memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi di Ukraina sebagai panglima angkatan bersenjata Rusia.

"Putin adalah penjahat perang utama abad ke-21," katanya, mengingat intervensi militer Rusia di bekas republik Soviet Georgia, wilayah Chechnya Rusia, Suriah dan di Ukraina pada tahun 2014.

"Jika kita berbicara tentang kejahatan agresi, kita semua tahu siapa yang memulai perang ini, dan orang ini adalah Vladimir Putin," katanya.

Rusia sebelumnya telah membantah menargetkan warga sipil dan telah menolak tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada bulan Maret menolak komentar Presiden AS Joe Biden yang mengatakan Putin adalah penjahat perang.

"Presiden kami adalah tokoh internasional yang sangat bijaksana, berwawasan luas dan berbudaya serta kepala Federasi Rusia, kepala negara kami," ujar Peskov ketika ditanya tentang pernyataan Biden.

"Pernyataan seperti itu oleh Tuan Biden benar-benar tidak dapat diterima, tidak dapat diterima, dan tidak dapat dimaafkan," tambah Peskov.

Peskov mengatakan Amerika Serikat telah mengebom mengalahkan Jepang pada tahun 1945, menghancurkan kota-kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah enam hari kemudian, mengakhiri Perang Dunia Kedua dengan sekitar 200.000 orang tewas seketika oleh bom dan banyak lagi yang meninggal karena penyakit radiasi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top