![Mengandung Bahan Kimia, Sedotan Kertas dan Bambu Bisa Berbahaya bagi Manusia dan Satwa](https://koran-jakarta.com/images/article/mengandung-bahan-kimia-sedotan-kertas-dan-bambu-bisa-berbahaya-bagi-manusia-dan-satwa-230912111429.jpg)
Mengandung Bahan Kimia, Sedotan Kertas dan Bambu Bisa Berbahaya bagi Manusia dan Satwa
![Mengandung Bahan Kimia, Sedotan Kertas dan Bambu Bisa Berbahaya bagi Manusia dan Satwa](https://koran-jakarta.com/images/article/mengandung-bahan-kimia-sedotan-kertas-dan-bambu-bisa-berbahaya-bagi-manusia-dan-satwa-230912111429.jpg)
Konsentrasi PFAS ditemukan di hampir semua kertas dan sedotan bambu yang diuji.
Kita dapat terpapar PFAS dari sedotan secara langsung saat zat ini masuk ke dalam minuman. Sedotan yang terbuang ataupun terdaur ulang juga bisa menjadi sebab paparan tak langsung melalui kontaminasi tanah, air, tanaman, dan produk konsumen lainnya dari material daur ulang.
Temuan ini mengkhawatirkan. Sebab, paparan PFAS membawa risiko kesehatan serius bagi manusia, satwa liar, maupun lingkungan.
Riset menyatakan bahwa perempuan hamil yang terekspos PFAS dapat mengalami gangguan fertilitas dan kenaikan tekanan darah. Anak-anak mereka dapat mengalami gangguan perkembangan seperti berat lahir rendah, pubertas dini, bahkan risiko beberapa jenis kanker.
Paparan PFAS juga dapat mengganggu kemampuan sistem imun menghadapi infeksi. Pada 2020, riset dari Denmark menemukan keparahan infeksi Covid-19 diperberat akibat paparan beberapa jenis PFAS.
Paparan PFAS juga terkait dengan pengurangan kemampuan reproduksi dalam burung, dan berkembangnya tumor, gangguan kekebalan tubuh serta ginjal pada jenis hewan lainnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya