Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengambil Pelajaran Kearifan Nusantara

A   A   A   Pengaturan Font

Lirik "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya" dalam lagu Indonesia Raya bisa digali sebagai sumber inspirasi kepemimpinan. Lirik itu mengandung makna amat dalam: manusia harus sesuai dengan jiwanya. Jika jiwanya baik otomatis tubuhnya mengikuti. Artinya, seorang pemimpin akan lebih mudah mengajak bawahannya jika mampu membangun karakter dirinya lebih dulu (hlm 96).

Dari situlah akan lahir pemimpin berjiwa merdeka. Jika merdeka di masa lampau berjuang dari jerat penjajah, kini berjuang melawan belenggu nafsu perbudakan harta, tahta, dan kenikmatan. Pemimpin tak boleh mudah tergiur menyelewengkan kekuasaan demi kepentingan pribadi. Contoh, korupsi yang telah menjadi penyakit akut negeri ini.

Pemimpin dengan jiwa merdeka mampu memiliki kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional yang baik. Dia arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan karena bertumpu pada nasihat dan masukan dari luar. Selain itu, seorang pemimpin seharusnya pembelajar agar mampu menghasilkan beragam pengalaman baru dan mengintegrasikan dalam kehidupan nyata (hlm 270).

Buku tidak hanya membahas teori tentang dasar-dasar kepemimpinan dan tokoh-tokoh kepemimpinan dunia, tapi lebih spesifik memaparkan penerapan solusi. Di era serbacepat dan tak terduga yang menjurus ke arah ketidakpastian, paling urgen, pemimpin tak ragu mengambil keputusan. Karakter pemimpin merdeka, kuat, dan tangguh mampu memperoleh ideide brilian sebagai solusi utama agar bisa keluar dari beragam persoalan. n

Diresensi Ahmad Jauhari, staf di Yayasan Tarbiyatul Wathon, Gresik

Komentar

Komentar
()

Top