Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengais Berkah dari Pengelolaan Air Berkelanjutan

Foto : foto-foto: istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sekelumit masalah energi lambat laun menghilang, Romo Marsel melalui upayanya membangun PLTMH pada 2012 di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur ini ternyata mampu menerangi masyarakat dari kegelapan. Energi listrik ini didapatnya dari potensi aliran Sungai Wae Rina, Wae Lenger, Wae Labar, Wae Mese dan Wae Rego. Arus listrik yang dialirkan berbeda-beda, ada yang 50, 65, 80 sampai 100 kWh.

Untuk membangun PLTMH modal yang didapat murni dari urunan warga. Tiap satu keluarga ditarik biaya sekitar 2 juta rupiah, dana itu diperlukan untuk pengadaan jaringan dan instalasi.

Pola ini sukses dan pada tahun-tahun berikutnya PLTMH kembali dibangun dan mendulang sukses yang sama. Pada 2013 PLTMH telah menerangi Desa Rana Mese, Kecamatan Sambi Rampas, Manggarai Timur. Pada 2015, empat desa di Kecamatan Poco Ranaka yakni Melo, Golo Ndari, Compang dan Golo Wune, tiga desa di Kecamatan Elar yaitu Biting, Rana Gahpang, Compang Teo dan kelurahan Tiwu Kondo. Pada 2016 PLTMH mampu menerangi Desa Rego, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat.

Dari sisi ekonomi, masyarakat juga sangat terbantukan, dari pengaplikasian listrik ramah lingkungan ini, warga hanya perlu mengeluarkan iuran pemakaian per bulan sebesar 10.000 rupiah untuk satu bohlam lampu. "Rata-rata tiap rumah tiga lampu, sehingga total 30.000 rupiah per bulan. Peralatan elektronik semisal televisi harga setara tiga lampu yakni 30.000 rupiah. Bandingkan dengan biaya generator yang sampai 900.000 rupiah, jelas ada penghematan sebesar 870.000 rupiah," tutur Romo Marsel.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top