Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan Penegasan Presiden Zelenskyy: Embargo Minyak Rusia Ditunda, Rakyat Ukraina Jadi Korbannya

Foto : ANTARA/HO-Kepresidenan Ukraina via REUTERS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan wawancara dengan beberapa media Rusia melalui tautan video, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kiev, Ukraina, 27 Maret 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

London - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis mendesak politisi Barat untuk segera menyepakati embargo minyak Rusia karena menunda langkah itu akan mengorbankan nyawa rakyat Ukraina.

Lewat siaran video, Zelenskyy juga mengatakan dia akan terus meminta agar bank-bank Rusia diblokir sepenuhnya dari sistem keuangan internasional.

Zelenskyy mengatakan Moskow meraup banyak uang dari ekspor minyak sehingga mereka tak perlu menanggapi serius perundingan damai.

Dia mendesak "dunia yang demokratis" untuk menolak minyak Rusia.

"Beberapa politisi masih tak mampu memutuskan bagaimana membatasi aliran dolar dan euro dari minyak ke Rusia agar tak membahayakan ekonomi mereka sendiri," kata Zelenskyy.

Namun, dia memperkirakan embargo minyak akan tetap diberlakukan.

"Satu-satunya pertanyaan adalah berapa lagi pria Ukraina, berapa lagi wanita Ukraina, yang akan dibunuh oleh militer Rusia agar Anda, politisi-politisi tertentu -dan kami tahu Anda siapa-mengambil keputusan," kata dia.

Rusia menyebut agresinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, sebuah dalih yang ditolak Ukraina dan pemerintah Barat.

Invasi Rusia di Ukraina yang memasuki pekan keenam itu telah memaksa lebih dari empat juta orang mengungsi, membuat ribuan orang tewas dan terluka, serta menghancurkan kota-kota.

Amerika Serikat mengincar bank-bank dan para elite Rusia dengan meluncurkan gelombang sanksi baru pada Rabu (6/4). Zelenskyy mengatakan langkah itu spektakuler tapi belum cukup.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top