Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan Jumlahnya Banyak Sekali! Ini Dia 9 Negara dengan Biaya Persenjataan Nuklir Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) melaporkan sebanyak sembilan negara bersenjata nuklir di dunia menghabiskan 82,4 miliar dolar AS untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya pada 2021. Jumlah ini delapan persen lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Melalui laporannya mengenai pengeluaran nuklir dunia, ICAN mencatat biaya terbesar untuk meningkatkan persenjataan atom dikeluarkanAmerika Serikat (AS) dengan 44,2 miliar dolar AS pada tahun 2021. Pengeluaran AS bahkan menyumbang lebih dari setengah total pengeluaran dunia.

Menyusul AS, Tiongkok dikatakan ICAN mengeluarkan sekitar 11,7 miliar dolar AS, disusul Rusia, Britania Raya dan Prancis. Rusia yang memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu telah menggelontorkan 8,6 miliar AS untuk meningkatkan kekuatan nuklirnya. Sementara, Britania Raya dan Prancis masing-masing menghabiskan 6,8 dan 5,9 miliar dolar AS.

"Negara-negara bersenjata nuklir menghabiskan sejumlah uang yang tidak senonoh untuk senjata pemusnah massal ilegal pada tahun 2021, sementara sebagian besar negara di dunia mendukung larangan senjata nuklir global," kata kelompok itu dalam laporannya, seperti dikutip Al Jazeera.

Sedangkan Korea Utara yang kerap membanggakan kekuatan nuklirnya tercatat menghabiskan jumlah yang cukup kecil dibandingkan yang lain, yakni 642 juta dolar AS, bahkan ketika ekonominya berjuang di bawah sanksi PBB dan penutupan perbatasan terkait pandemi.

"Pengeluaran ini gagal mencegah perang di Eropa dan menyia-nyiakan sumber daya berharga yang dapat digunakan dengan lebih baik untuk mengatasi tantangan keamanan saat ini, atau mengatasi akibat dari pandemi global yang masih berkecamuk. Siklus korup dari pengeluaran boros ini harus diakhiri," bunyi laporan itu.

ICAN mencatat bahwa produsen senjata nuklir juga menghabiskan jutaan dolar untuk melobi pertahanan, dengan setiap 1 dolar AS yang dihabiskan untuk melobi menghasilkan rata-rata 256 dolar AS dalam kontrak baru yang melibatkan senjata nuklir.

"Pertukaran uang dan pengaruh, dari negara ke perusahaan hingga pelobi dan think tank, menopang dan memelihara gudang senjata global yang sangat merusak," kata laporan itu.

Sementara, Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) pada hari Senin (13/6) memperingatkan bahwa risiko peningkatan senjata nuklir oleh sembilan negara itu tampaknya lebih tinggi sekarang daripada kapan pun sejak puncak Perang Dingin.

Pengeluaran senjata nuklir pada 2021:

Amerika Serikat USD 44.2 miliar

Cina USD 11.7 miliar

Rusia USD 8.6 miliar

Inggris USD 6.8 miliar

Prancis USD 5.9 miliar

India USD 2,3 miliar

Israel USD 1,2 miliar

Pakistan USD 1,1 miliar

Korea Utara USD 642 juta


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top