Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menelisik Jenis Makanan Terbaik Bagi Kesehatan Mental

Foto : Freepik

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam penelitian Gut Microbiome Diversity And High-Fibre Intake Are Related To Lower Long-Term Weight Gain, yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, menemukan bahwa orang yang memiliki tingkat keanekaragaman mikroba yang tinggi juga mengonsumsi serat dengan tingkat yang lebih tinggi.

Berbicara kepada The Washington Post, Tim Spector, profesor epidemiologi genetik di King's College London dan pendiri British Gut Project, menyarankan untuk mengonsumsi berbagai macam sayuran kaya serat dan makanan padat nutrisi untuk menjaga keberagaman mikrobiota usus.

Selain buah dan sayur, Spector juga menyarankan untuk menambah variasi makanan nabati yang dikonsumsi setiap minggu. Misalnya, mengonsumsi berbagai sayuran berbeda sebagai salad atau lalapan setiap harinya. Atau menambahkan beberapa sayuran berbeda ke dalam tumisan. Penting juga untuk mengonsumsi lebih banyak kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, dan biji-bijian lain yang baik untuk mikrobioma usus.

Spector menjelaskan makanan nabati mengandung serat larut yang dapat melewati sebagian besar saluran pencernaan manusia, hingga mencapai usus besar. Di sanalah, pangan nabati itu dimakan oleh mikroba usus yang kemudian mengubah serat menjadi senyawa bermanfaat yang dapat menurunkan peradangan dan membantu mengatur nafsu makan dan kadar gula darah.

Ukuran penting lain dari kesehatan usus adalah rasio seseorang dari mikroba bermanfaat dengan yang berpotensi berbahaya. Dalam sebuah penelitian terhadap 1.100 orang di Amerika Serikat dan Inggris yang diterbitkan tahun lalu di Nature Medicine, Spector dan tim ilmuwan di Harvard, Stanford dan universitas lain mengidentifikasi kelompok mikroba usus "baik" yang melindungi orang dari penyakit kardiovaskular, obesitas. dan diabetes. Mereka juga mengidentifikasi kelompok mikroba "jahat" yang memicu peradangan, penyakit jantung, dan kesehatan metabolisme yang buruk.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top