Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendengarkan Musik Sedih Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Tidak ada yang bisa menandingi musik sedih untuk membantu pendengarnya memasuki dan bahkan memanjakan emosi terdalam. Sudah menjadi kecenderungan umum untuk beralih ke lagu-lagu sendu pada saat-saat patah hati, kesepian, dan ketidakbahagiaan untuk mendapatkan tangisan yang baik dan katarsis.

Jujur saja, setiap orang mungkin memiliki daftar putar yang sangat spesifik yang didengarkan di saat-saat paling sedih. Ini adalah soundtrack andalan untuk bermuram durja, merenung, dan menatap hujan dengan penuh penyesalan dan terus menambahkannya sejak masa remaja yang penuh kegelisahan.

Namun, musik sedih bukanlah peredam suasana hati yang tepat seperti yang disarankan oleh liriknya yang melankolis atau kunci minornya. Daftar lagu sendu tidak selalu merupakan pemanjaan yang menyedihkan yang harus didengarkan dalam jumlah sedang untuk mencegah perasaan sedih yang lebih parah.

Faktanya, penelitian dalam Journal of Aesthetic Education menunjukkan hal yang sebaliknya. Musik sedih membantu memberikan pendengarnya rasa keterhubungan yang tulus dan momen refleksi yang bermanfaat, yang secara berlawanan dengan intuisi membantu kesehatan mental secara keseluruhan.

Isolasi sosial dan kesepian, baik yang nyata maupun yang dirasakan, merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap kesehatan mental yang buruk dan bahkan kesehatan fisik. Menurut laporan penasihat dari U.S. Surgeon General tahun 2023 tentang pentingnya hubungan sosial dan komunitas, kesepian dan isolasi sosial sama-sama meningkatkan risiko kematian dini sebesar 26 persen dan 29 persen.

Para penulis studi ini berpendapat bahwa mendengarkan musik sedih dapat bermanfaat bagi kita, dan memiliki nilai yang sangat besar bagi, karena alasan paradoks yang sama dengan terlibat dalam percakapan sedih, yang dijelaskan dalam makalah mereka.

"Dalam kasus percakapan, jawabannya tampaknya adalah bahwa mengekspresikan kesedihan dapat menciptakan rasa hubungan yang tulus. Kami mengusulkan bahwa musik sedih juga dapat memiliki nilai seperti ini. Mendengarkan lagu sedih dapat memberikan rasa hubungan yang tulus kepada seseorang," imbuh para penulis, dikutip dari Real Simple, Selasa (25/7).

Para peneliti ini berpikir bahwa ada garis yang bisa ditarik antara bertukar pengalaman sedih dalam percakapan kehidupan nyata, baik dengan teman atau orang asing, dan mengekspos kesedihan dalam karya seni, seperti musik. Berbagi cerita sedih dan melampiaskan keluhan dapat menciptakan hubungan yang lebih intim di antara orang-orang.

"Nilai dari percakapan semacam itu tidak terletak pada membuat satu sama lain sedih (kami sudah sedih!), tetapi dalam mengekspresikan kesedihan kami satu sama lain," laporan penelitian tersebut.

"Dengan cara yang sama, kami mengklaim, kesedihan yang diekspresikan dalam musik, dan bukan yang dirasakan oleh pendengarnya, yang benar-benar penting," lanjutnya.

Para peneliti menegaskan, mendengarkan musik sedih menciptakan koneksi, persekutuan antara diri pendengarnya dan musik atau melalui musik ke hal lain, yang sangat berharga.

"Anda mungkin merasakan hubungan emosional dengan musik itu sendiri, penyanyi atau komposer, karakter dalam narasi lagu, dengan diri Anda sendiri pada saat menyendiri dan merenung, atau bahkan dengan audiens yang lebih luas dari orang-orang yang Anda kenal yang juga mendengarkan, menyukai, dan tergerak oleh lagu tertentu," tutur para penulis.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top