Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Mencermati Data Inflasi AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (11/11). Peluang tersebut makin terbuka jika data inflasi Amerika Serikat (AS) naik hingga melampaui ekspektasi pasar.

Hal itu akan mendorong bank sentral AS atau the Fed kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya. Pengetatan tersebut dikhawatirkan memperkokoh dollar AS di hadapan mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Pengamat mata uang dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (11/11), bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah di kisaran 15.670-15.740 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (10/11) sore, melemah seiring pelaku pasar yang masih mencerna perkembangan politik di AS. Rupiah ditutup melemah 37 poin atau 0,23 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.694 rupiah per dollar AS.

Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, saat dihubungi di Jakarta, mengatakan dalam beberapa hari terakhir rupiah memang masih bergerak di kisaran 15.600-15.700 rupiah per dollar AS, karena dollar AS memang masih cukup kuat.

"Pasar masih menunggu perkembangan politik di US, hasil dari mid term election yang di luar ekspektasi," ujar Rully.

Hasil terbaru dari pemilihan paruh waktu AS menunjukkan bahwa Partai Republik semakin dekat untuk mengamankan mayoritas di DPR AS, sementara kendali Senat tergantung pada keseimbangan, setelah Demokrat tampil cukup baik untuk menghentikan "gelombang merah" Partai Republik.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top