Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Petunjuk Baru The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak datar dalam perdagangan awal pekan ini. Investor masih terus menanti petunjuk baru dari bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait prospek kebijakan suku bunga acuan The Fed (FFR).

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat IHSG bakal dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah. Selain itu, IHSG juga bakal dipengaruhi sikap investor menantikan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell dalam symposium ekonomi di Jackson Hole.

Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (26/8), bergerak cenderung sideways dengan support di 7.511 dan resist di 7.574.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (23/8) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 55,61 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.544,29, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,85 poin atau 0,95 persen ke posisi 943,21.

"Bursa regional Asia cenderung bergerak melemah seiring dengan sikap para pelaku pasar yang cenderung 'wait and see' dalam berinvestasi pada pasar keuangan saham. Hal ini menyusul kenaikan imbal hasil treasury Amerika Serikat (AS), yang mana US 10 year treasury yield naik 5 basis poin. Pasar menilai kenaikan tersebut seiring meredanya kekhawatiran resesi di AS," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.

Di sisi lain, pasar juga dengan hati-hati menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada hari ini, yang mana pasar cenderung menantikan arah kebijakan The Fed untuk mengukur waktu dan besarnya penurunan, serta berapa kali pemangkasan suku bunga AS menjelang akhir tahun ini.

Dari dalam negeri, IHSG menguat seiring meredanya situasi dan kondisi politik terkait pernyataan Wakil Ketua DPR yang mengumumkan bahwa DPR membatalkan Revisi UU Pilkada, sehingga Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya tetap berlaku.

Dengan iklim demokrasi dan pengelolaan pemerintah yang sehat, hal ini akan memberikan dampak positif untuk pembangunan ekonomi dalam negeri.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top