Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Hasil Rapat The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. IHSG ditutup melemah 8,53 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.088,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,12 poin atau 0,85 persen ke posisi 830,7.

"Pasar regional Asia cenderung melemah. Hal ini seiring sikap pelaku pasar dan investor yang hati-hati menjelang hasil pertemuan FOMC dan kekhawatiran tetap ada tentang penyebaran cepat varian Delta yang menular," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (28/7).

Pasar menanti kebijakan moneter The Fed sehubungan dengan suku bunga acuan. Berdasarkan CMEGroup, ada indikasi Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya yang tergambar dari probabilitas 100 persen suku bunga acuan tetap di level 0,25 persen.

Dari dalam negeri, pelaku pasar dan investor memantau rilis laporan keuangan emiten di semester pertama 2021 dan juga mencermati proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Indonesia dari laporan Asian Development Bank (ADB).

Laporan ADB terbaru memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini hanya 4,1 persen, turun dari prediksi sebelumnya yang sebesar 4,5 persen. Penurunan tersebut seiring dengan adanya gelombang kedua COVID-19 pada akhir semester ini, sehingga pemerintah menerapkan PPKM darurat pada awal Juli 2021.

Dibuka melemah, IHSG bergerak fluktuatif pada sesi pertama perdagangan saham. Namun, pada sesi kedua IHSG terkoreksi dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor barang konsumen nonprimer naik paling tinggi yaitu 0,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer masing-masing 0,16 persen dan 0,06 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi di mana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 1,48 persen, diikuti transportasi dan logistik serta sektor perindustrian masing-masing minus 0,88 persen dan minus 0,74 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top