Menanti Data Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok, IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi
Foto: istimewaJAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi, jelang akhir pekan ini. Perhatian pasar diperkirakan tengah tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG besok akan rawan terjadi profit taking serta akan ada rilis produk domestik bruto (PDB) Tiongkok. Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (17/1), rawan berbalik arah dengan support 7.096 dan resistance 7.162.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/1) sore, ditutup menguat menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52, seiring pelaku pasar optimistis bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed berpeluang akan memangkas tingkat suku bunga acuannya
“Bursa regional Asia bergerak menguat mengikuti momentum positif dari pasar global setelah merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan penurunan imbal hasil treasury AS dan memberikan kelegaan bagi pasar ekuitas,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dari mancanegara, pelaku pasar tampaknya merespon rilis data inflasi AS Desember 2024 yang sebesar 0,4 persen, inflasi secara tahunan mencapai 2,9 persen sesuai dengan perkiraan dan inflasi inti 3,2 persen, atau turun dari bulan sebelumnya atau lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3 persen.
Dengan demikian, pelaku pasar memiliki harapan ini akan memberikan peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya, namun, tentunya pelaku pasar perlu mempertimbangkan di saat ketidakpastian pemangkasan suku bunga acuan.
Sebelumnya, pejabat The Fed mengatakan masih ada ketidakpastian, menunggu kebijakan pemerintahan Donald Trump. Dengan kembalinya Donald Trump, diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan dan mendorong kembali kenaikan inflasi.