Menanti Data Lain Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat lanjutan jelang akhir pekan ini. Pergerakan rupiah akan dipengaruhi reaksi pelaku pasar terhadap data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat (AS).

Pasar memperkirakan PPI AS melambat menjadi 2,4 persen secara tahunan (yoy) dari 2,7 persen, sementara angka klaim pengangguran AS pun diproyeksikan naik menjadi 245.000 dari 242.000 orang.

Jika sesuai ekspektasi pasar, maka dollar AS berpotensi melemah lanjutan. Karenanya, aset berisiko, termasuk rupiah berpeluang kembali menguat jelang akhir pekan ini.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (12/5), berada kisaran 14.650-14.780 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan, Kamis (11/5), menguat 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.722 rupiah per dollar AS, seiring pasar berekspektasi ada kemungkinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menahan kenaikan suku bunga acuannya.
Halaman Selanjutnya....